Laporan Jurnalis : Agus candra
POS BERITA NASIONAL-BOGOR
Bakal Calon Kepala Desa Citeureup di Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, mempersoalkan hasil tertinggi nilai yang diduga tidak masuk akal, usai mengikuti tes seleksi tambahan yang digelar panitia Kecamatan Citeureup, bertempat di Aula setempat, Kamis (5/11/2020).
Sebelumnya, dari 7 Balon kades Citeureup selama kurang lebih Empat jam mengikuti tes seleksi tambahan dengan berbagai soal-soal yang sudah ditentukan pihak panitia Pilkades tingkat Kabupaten Bogor yang digelar di tingkat panitia kecamatan.
Adapun soal-soal tersebut dibagi menjadi Dua kriteria yakni tentang pengalaman pekerjaan dan Kemampuan pengetahuan umum.
Dari Dua kriteria yang ada terbagi menjadi 3 poin masing-masing, yakni Kriteria pengalaman pekerjaan diantaranya, pengalaman dilembaga pemerintahan dan lembaga permasyarakatan, Ijazah yang dimiliki dan golongan usia.
Sedangkan Kriteria Kemampuan pengetahuan umum diantaranya, Pancasila dan UUD 1945, Bahasa Indonesia dan Pemerintahan dan Pembangunan Desa.
Bakal Calon Kades Citeureup, Gugun Wiguna alias Arel selaku Incumbent mengaku tidak puas dengan salahsatu balon yang mendapat nilai tertinggi dari hasil seleksi ke 7 balon yang digelar pihak kecamatan.
“Saya tidak menuduh secara langsung. Tapi Ini jelas-jelas ada dugaan kecurangan sepertinya tidak masuk logika, karena ada kejanggalan dan tidak sesuai nalar,” kata Gugun kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).
Gugun mengaku, sempat adu argumen di ruangan seleksi tersebut usai acara dan dilakukan melalui sosialisasi pihak panitia kecamatan. Iapun mengaku ada tanda tanya besar dalam hasil nilai tersebut yang dinilai janggal.
“Aneh, kan sepintar-pintarnyanya orang yang berpengalaman di pemerintahan aja tidak bisa menjawab benar semua. Kok bisa, anehnya orang itu bisa benar semua dan gak mungkin itu kalau tidak dapat bocoran jawabannya,” keluhnya.
Gugun sendiri bakal membuat mosi tidak percaya terhadap panitia tingkat desa dan kecamatan untuk ditujukan ke Bupati Bogor.
“Kalau begini kredibilitas panitia patut dipertanyakan. Belum apa-apa diduga sudah melakukan kecurangan,
Saya akan boikot panitia untuk di revisi
dan bakal calon yang mencurigakan untuk diminta didiskualifikasi dari pilkades Citeureup,” tegasnya.
Hal serupa juga dikatakan M salahsatu Balon ini, yang mempertanyakan hasil tertinggi tersebut karena dianggap tidak masuk akal dengan nilai yang didapat salahsatu balon yang mengalahkan balon lainnya yang sudah berpengalaman di pemerintahan desa.
“Kecewa, Kenapa bisa demikian ya, ini ada apa?,” katanya.
Terpisah, salahsatu pendukung Balon kades inisil A ini juga ikut kecewa dengan hasil seleksi yang dianggap menjadi tanda tanya besar dengan perolehan tersebut.
“Gak masuk akal, seperti ada permainan itu yang dapat nilai banyak,” keluhnya.