Miris Nasib Seorang Pengamen Silver Tewas Tertabrak Mobil Yang Tidak Bertanggung Jawab

laporan jurnalis Karim

BOGOR pos berita nasional /1/5/2021
telah terjadi kecelakaan Seorang Pengamen Silver yang bernama Haryadi Sucipto 25 tahun, Haryadi Sucipto menjadi korban tabrak lari oleh orang yang tidak bertanggung jawab hingga mengakibatkan hilang nya nyawa seseorang.

Kejadian kecelakaan tersebut tepatnya di jalan raya gunung putri tidak jauh dari jalan cagak gunung purti pada pikul 18.00 tgl 8 bulan April lalu. tapi hingga kini kecelakaan itu entah sudah ditangani atau belum oleh aparat lakalantas setempat.

Pengamen Silver yang bernama Haryadi Sucipto 25 tahun, Haryadi Sucipto menjadi korban tabrak lari

Sudirja 55 tahun ayah korban mengatakan “sangat terpukul dengan kejadian ini saya selaku ayah korban kaget dan terpukul, ada teman korban datang ke kontrakan saya memberitahukan kalau anak saya Sucipto tertabrak mobil tidak jauh dari jalan raya cagak gunung putri dan saya langsung ke TKP dan bener anak saya Sucipto sudah di Riung sama orang orang dan di lokasi beleum ada polisi yang menangani padahal kejadian sudah satu setengah jam, dan korban anak saya langsung saya bawa ke rumah sakit Cikaret Cibinong menggunakan angkutan umum (angkot) dan belum samapi di rumah sakait anak saya Sucipto sudah meninggal dunia ungkapnya,” dengan nada sedih.

Sementara saksi selaku teman korban Riski ananda Saputra 19 tahun yang pada saat kejadian bersama korban mengatakan “saya bersama korban ngebeem naik mobil truk saya duduk di bak depan dan korban duduk di bak belakang mobil yang saya tumpangi dari arah Cileungsi menuju Citereup tepat di jalan raya cagak gunung putri mobil yang saya tumpangi ngerem mendadak dan korban langsung jatuh ke kanan dan dari arah yang berlawanan datang mobil langsung menabrak si korban dan mobil yang menabraknya langsung Tancab gas kabur, pada saat kejadian jalanan rame lancar,” pungkasnya

Dengan kejadian itu harapan orang tua korban pelaku yang menabrak korban segera bertanggung jawab ini masalah nyawa manusia  dan berharap tertangkap dan di tuntut yang seadil adilnya, keluarga korban memang sehari hari pengamen dan korban mengontrak di sebuah kontrakan kecil di daerah wanahrang gunung putri Bogor” saat mengakhiri ulasan ini kepada awak media