Penuhi Persyaratan, Daging Ayam Olahan Diekspor ke Bangladesh

Laporan Red

Karawang – Untuk pertama kalinya, setelah melalui serangkaian tindakan karantina guna memastikan seluruh persyaratan teknis dan protokol ekspor negara tujuan, tiga ton produk ayam olahan chicken nugget diekspor ke Bangladesh. Komoditas ini yang merupakan hasil produksi salah satu pabrik pengolahan unggas di Kabupaten Karawang.

Kementerian Pertanian melalui pejabat karantina di Pelabuhan Tanjung Priok telah melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan media pembawa yang akan diekspor bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), layak dikonsumsi, sesuai jenis dan jumlahnya serta memiliki kemasan yang baik dan aman yang mampu melindungi produk dari kerusakan.

“Tidak hanya pemeriksaan, pengawalan ekspor perdana oleh Pejabat Karantina juga berupa pengawasan mulai proses produksi untuk memastikan bahwa komoditas ini memenuhi persyaratan sanitasi dan administrasi negara tujuan,” kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Hasrul melalui keterangan persnya, Senin (30/8).

Menurut Hasrul, pihaknya mencatat setelah sebelumnya memasok kebutuhan pasar Jepang dan Philipina, kini produk sejenis memasuki pasar barunya di Bangladesh.

Pacu Ekspor, Kementan Fokus dari Hulu sampai Hilir

Pelepasan ekspor perdana yang dilakukan pada hari Jumat (27/8) ini dihadiri secara langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Mentan SYL menegaskan ia dan jajarannya berkomitmen untuk mendorong peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan, baik skala besar, menengah bahkan mikro dan para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan fokus mulai dari sisi hulu maupun hilir. Ia berkomitmen mempermudah fasilitasi dan perizinan ekspor dan memfasilitasi peternak untuk tetap eksis dan meningkatkan skala usaha budidaya ayam.

Tak hanya sampai di situ, SYL pun menekankan komitmennya untuk terus memperkuat diplomasi dan market inteligent negara tujuan ekspor, pembukaan akses pasar baru, promosi dan bisnis matching, harmonisasi persyaratan, optimalisasi produksi, serta penjaminan keamanan dan mutu. Negara tujuan ekspor harus diperluas, minimal chicken nugget Indonesia menguasai negara-negara tetangga di kawasan Asean dan Asia.

Kedepan, kuantitas maupun kualitas produk siap memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya dengan memastikan kualitas, kuantitas, kontinuitas serta efisiensi usaha agar mampu bersaing dengan negara lain. Kita harus berani menembus negara-negara tetangga, ini harus kita berupaya keras, papar Mentan.

Direktur Utama PT. TIB, Tjandra Srimulianingsih yang turut mendampingi mengatakan ekspor berupa chicken nugget sebanyak 18 ton akan dikirimkan secara bertahap hingga akhir tahun 2021 ke Bangladesh. Tjandra mengapresiasi pemerintah saat ini khususnya Kementan yang sangat mendukung ekspor komoditas pertanian yang memberi nilai tambah. Khususnya produk hasil olahan unggas seperti nugget dengan berbagai upaya seperti kemudahan proses bisnis baik administrasi maupun persyaratan ekspor melalui layanan karantina secara online. Dengan percepatan layanan ini dapat berdampak pada peningkatan nilai tambah komoditas sekaligus meningkatkan nilai ekspor pertanian.

Sebagai informasi, dari data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan periode bulan Januari – Juli tahun 2021 mencapai 192.034 ton dengan nilai 807.587.385 dollar AS atau setara Rp. 11,7 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 (YoY), volume ekspor meningkat sebesar 9,72 persen dan nilai ekspor meningkat sebesar 72,9 persen.

“Dengan tren peningkatan ekspor yang positif ini, kami di Karantina Pertanian Tanjung Priok akan terus mengawal pencapaian target Gratieks dengan menjaga pelayanan prima terhadap pemeriksaan dan sertifikasi produk pertanian tujuan ekspor,” tandas Hasrul.

Narahubung : Hasrul, SP, MM
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Badan Karantina Pertanian