Laporan jurnalis : sapeul jaenudin
JAKARTA | Ratusan investor, member yang mengikuti investasi dari aplikasi Yagoal yang bertema game sport merasa tertipu dan akhirnya melaporkan kasus penipuan ini ke polda metro jaya, pada, Selasa, (07/12/21).
Pasalnya uang milik para member ini yang sudah diinveskan dengan iming – iming mendapatkan keuntungan yang ditawarkan platform aplikasa Yagoal ternyata hanya penipuan belaka.
Diperkirakan para member yang sudah menyetorkan uang miliknya berjumlah ribuan orang, bahkan jutaan dengan nilai diperkirakan miliaran rupiah.
“Saya sudah berhasil mengumpulkan data data kurang lebih sebanyak 994 member yang sudah menjadi korban investasi itu,” Kata Renaldi salah satu korban penipuan investasi Yagoal.
Renaldi menjelaskan awalnya para member/investor harus mendopositkan uangnya atau Investasi melalui sebuah platform digital bertema game sport, dimana kita harus mengikuti permainan di aplikasi itu.
Selanjutnya, masih Renaldi, para member ditawarkan keuntungan yang besar, sekitar 2,2 persen per-bulannya.
“perbulan kita dijanjikan keuntungan mendopositkan uang kita di platform aplikasi itu, dan pihak mereka (investasi Yagoal) menawarkan perharinya 2,2 persen untuk perharinya dari uang yang kita depositkan ke investasi Yagoal itu,” Ujarnya.
“jadi kalau misalkan kita masukin deposit 1 juta rupiah, kita akan dapat 20 ribu perharinya, katanya dalam 1 bulan 5 hari semua uang yang member investasikan akan kembali,” jelas Renaldi
Penipuan kepada para member yang menginveskan uangnya, mulai tercium bermasalah ketika tanggal 30 November, banyak member tidak bisa menarik uangnya.
“diisitulah awalnya kita curiga dan tercium bau busuk penipuan,”ungkap dia.
Akhirnya, Lanjut Renaldi, pada tanggal 1 desember pihak aplikasi tidak bisa sama sekali di konfrimasi, alias aplikasinya eror, dan pada tanggal 2 nya, dinihari, aplikasi tersebut sudah hilang.
“semua data kita sudah tidak ada di aplikasi itu. aplikasi nya pun error dan hilang,” kata dia.
Renaldi bersama para member yang merasa ditipu, sudah menyambangi Mabes Polri untuk berkonsultasi terlebih dahulu terkait penipuan uang investasi para member atau investor.
“Kami sudah berkonsultasi dengan Mabes Polri tadi pagi terkait masalah ini, kami diterima dengan, tapi belum masuk laporan,” Kata dia.
Renaldi yang juga mewakili rekan rekan yang tertipu, bahwa pihaknya terus mengumpulkan bukti bukti dari para member lainnya, yang tersebar di daerah.
“Saya dan rekan rekan terus mengumpulkan bukti bukti dari para member, kan se Indonesia member yang ikut investasi ini, makanya bukti bukti itu sampai hari ini kita kumpulkan, mulai dari data member yang lainnya, seperti bukti transfer, ktp, dan data lainnya,” Kata Renaldi yang mewakili para member yang lain.
Atas dasar itulah, Lanjut Renaldi, kami para member merasa tertipu, selanjutnya kami berkumpul dan mencoba mengambil langkah – langkah yang diperlukan. Salahsatunya akan melaporkan kepada pihak kepolisian.