Pangdam Keynote Speaker Tabligh Akbar di Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa 

Laporan Baim, Sy

Makassar – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H., M.H., sebagai Keynote Speaker pada Acara Tabligh Akbar, bertempat di Masjid Agung Syech Yusuf Jl. Masjid Raya Kel. Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa. Minggu (7/08/2022).

Tabligh Akbar ini dipimpin oleh Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi Anggota MUI Sulsel dan juga Direktur utama radio An-Nasihah 88,2 FM. Adapun tema pada kegiatan ini yakni “Terapi Akar-Akar Radikalisme”.

Di awal sambutannya Mayjen Andi memberikan apresiasi kepada pihak Markaz Dakwah atas prakarsanya menyelenggarakan kegiatan Tabligh Akbar ini sebagai wadah untuk menyampaikan ajaran-ajaran Agama Islam dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW kepada umat Muslim agar dijadikan pedoman hidup.

“Saya berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dibina dan ditingkatkan secara istiqamah, karena pelaksanaan Tabligh Akbar dapat dijadikan sebagai media untuk menyegarkan semangat keagamaan, memperkaya batin, dan menyuburkan keimanan agar kita tetap selalu berada di jalan yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala,” Harapnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa terkait dengan tema yang diusung dalam kegiatan Tabligh Akbar ini yaitu, Terapi Akar-Akar Radikalisme, Mayjen Andi menilai bahwa tema ini sangat menarik karena menurutnya tindakan Radikalisme ini dapat menjadi salah satu faktor pemicu bagi munculnya berbagai kerawanan, yang setiap saat dapat merongrong rasa kesetiakawanan, persatuan dan toleransi diantara berbagai kelompok dalam masyarakat.

“Seperti kita pahami bersama, bahwa ideologi dan paham Radikalisme merupakan suatu kelompok yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan atau ekstrem yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta ajaran keagamaan,” Jelasnya.

“Seiring dengan perkembangan era digital, berbagai metode penyebaran paham Radikalisme semakin beragam, salah satunya melalui situs online ataupun media sosial sebagai sarana propaganda. Hal seperti ini memang harus disikapi dengan serius karena ada kecenderungan Radikal yang dijadikan sebagai alasan untuk memojokkan Agama Islam,” Tuturnya.

“Agama Islam adalah agama yang damai dan tidak mengedepankan kekerasan, bahkan dalam Islam tidak ada pesan moral yang menunjuk kepada ajaran Radikalisme, baik dari sisi normatif maupun historis ke-Nabian, sementara yang dimaksud Radikalisme adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka,” Tegasnya.

Mayjen Andi juga berpesan, agar para peserta dapat memperkokoh mentalitas dan pemahaman ajaran Agama Islam secara benar sehingga dapat menjadi tonggak utama di tengah masyarakat untuk mencegah dan menangkal paham Radikalisme.

“Hayati secara benar makna tema ini sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh tipu daya maupun propaganda yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang bertujuan untuk membangkitkan paham yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam,” Tutupnya.

Turut hadir mendampingi Pangdam Kapendam Kolonel Inf Rio Purwantoro S.H., Kabintaljarahdam Kolonel Inf Slamet Riyanto, S.Ag., M.M., dan Dandim 1409/Gowa Letkol Inf Muhamad Isnaeni Natsir, S.I.P.