Kasal : Maulid Nabi Muhammad SAW Wujud Cinta Prajurit TNI AL Terhadap Keteladanan Rasulullah

Laporan Baim

Jakarta, “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah Tahun 2022 dilaksanakan sebagai wujud cinta prajurit dan PNS TNI AL kepada Rasulullah dengan menjadikan beliau sebagai contoh dan teladan.”

Demikian sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang disampaikan Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah / 2022 diikuti Pejabat Utama Mabesal, Kepala Dinas dilingkungan Mabesal, Pengurus Pusat Jalasenastri, serta Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS di Mabesal di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, (27/10).

Dalam kegiatan ini menghadirkan penceramah KH. Ahmad Fakruddin Murodih dari Pondok Pesantren Ittihaadus Syubbaan, Depok. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al quran oleh Ustadz Zainal Fajri, S.Pd.I., dan saritilawah oleh Sertu Keu/W Risma Maulana.

Dalam sambutan tertulis Kasal, bahwa Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Oleh karenanya, teladan dalam diri Rasulullah mencakup semua bidang dan sendi kehidupan manusia. Sehingga sangat tepat tema peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini “Meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari”.

Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono menambahkan bahwa yang tak kalah penting adalah esensi dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah, sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, bermuhasabah mengintrospeksi diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran sang Nabi yang santun, dan tanpa kekerasan jauh dari sifat radikalisme.

Sementara itu ceramah KH. Ahmad Fakruddin Murodih menceritakan ketika Nabi Adam berbuat salah, beliau memohon ampun dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT dengan menyertakan nama baginda besar Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Allah pun terkejut karena saat Nabi Adam diciptakan di dunia diketahui Nabi Muhammad belum lahir. Nabi Adam mengatakan saat Allah tiupkan ruh ke tubuhnya, ia melihat di kaki Arsy terukir kalimat ‘Lailahaillallah Muhammadarrasulullah’. Sejajarnya nama Nabi Muhammad SAW berdampingan dengan Lafadz Allah SWT menandakan Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang dimuliakan. “Allah pun membenarkan bahwa Muhammad adalah makhluk yang aku banggakan, makhluk yang aku muliakan, maka wahai Adam berdoalah dan bermunajatlah kepadaku dengan menyebut nama Muhammad sungguh dosamu akan aku maafkan,” seru KH. Akhmad dalam ceramahnya dihadapan keluarga besar Mabesal. (Dispenal)