Laporan Baim
Jakarta – Kapal Angkatan Laut (KAL) Kadet 06, KAL Kadet 07 dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Raden Eddy Martadinata (REM) -331, berhasil mengevakuasi ratusan penumpang korban kapal terbakar KM. Mutiara Timur I yang terombang-ambing di laut, Rabu, (16/11).
Sebanyak 258 korban yang dievakuasi yaitu 210 orang onboard di KRI REM-331, 25 orang onboard KAL Kadet-06, 19 orang onboard di KAL Kadet-07 dan 4 orang onboard Kapal Basarnas NTB, di evakuasi menuju Posko TNI AL di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Wangi. Sebagian korban yang mengeluh sakit, setelah dilaksanakan pemeriksaan selanjutnya dirawat di rumah sakit terdekat.
Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori menjelaskan, “Korban yang telah di evakuasi kesemuanya dalam keadaan selamat, beberapa unsur TNI AL seperti KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 melaksanakan relokasi di tempat kejadian kebakaran kapal KM. Mutiara Timur I yang sedang lego jangkar. Sedangkan untuk memadamkan api dikirimkan tug boat dari Bali dan Lembar, penumpang yang evakuasi setelah dipastikan dalam kondisi baik bisa langsung pulang.”
Sementara itu, Komandan KAL Kadet 06 Mayor Laut (P) Mahmud Ridho Ardhi mengatakan bahwa, kegiatan SAR tersebut menjadi kesempatan bagi para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) untuk mengimplementasikan setiap pelajaran profesi yang telah diberikan seperti materi Casualities/ Medical Evacuation (Casevac/Medevac), dan operasi SAR laut secara langsung. Mengetahui bagaimana respon dalam mengambil keputusan secara cepat terhadap kedaruratan yang harus dilaksanakan. Bahkan beberapa dari para taruna merelakan barang perlengkapan pribadi mereka untuk digunakan oleh para korban yang hampir keseluruhan sudah terserang kedinganan akibat berada di laut sambil menunggu pertolongan.
Sedangkan Komandan KAL Kadet 07 Mayor Laut (P) Erwin Teguh Indrajid Londang yang juga terlibat dalam evakuasi mengungkapkan rasa syukur dapat melaksanakan tugas dengan baik, “Alhamdulilah kami mampu menunaikan tugas mengantarkan para korban ke Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi untuk selanjutnya dilaksanakan evakuasi lebih lanjut dibawah koordinator Komandan Lanal Banyuwangi beserta pihak-pihak yang membantu. Selain itu, semoga kedepan pelaku usaha maritim lebih berhati-hati serta mewaspadai hal-hal kedaruratan. Dan TNI AL tetap konsisten dalam upaya penegakan keamanan serta keselamatan di laut dengan memberikan respon yang cepat atas kejadian seperti kecelakaan di laut,” ungkapnya.
Unsur – unsur TNI AL Satuan Tugas Pengamanan Laut KTT G20 di perairan Bali yaitu KRI R.E. Martadinata-331, KRI Sultan Hasanuddin-366 langsung memperkuat pelaksanaan SAR. Komandan KRI REM 366, Kolonel Laut (P) Nopriadi mengatakan, “Bahwa Satgasla Pam Laut KTT G20, tanpa harus menunggu perintah langsung memberikan pertolongan terhadap kedaruratan yang terjadi di KM Mutiara Timur I ini, sesuai dengan perintah Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, karena ini misi kemanusiaan, dan semua unsur yang ada dilaut secara Undang-Undang memiliki kewajiban untuk melakukan pertolongan,” tegasnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono juga menegaskan bahwa para Komandan lapangan tidak boleh ragu mengambil keputusan sesuai lingkup kewenangan dengan menguasai medan tugas dan tentunya harus mematuhi hukum yang berlaku di lingkup nasional maupun Internasional. (Dispenal)