TNI AL Gunakan Empat Alat Canggih Bantu SAR Temukan Helikopter Jatuh

Laporan Baim

Jakarta – Dalam rangka menjalankan misi kemanusiaan, TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui jajarannya Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengirimkan empat alat canggih untuk membantu Search and Rescue (SAR) Helikopter NBO– 105 dengan nomor regristasi P-1103 milik Polri yang jatuh di Perairan Buku Limau, Belitung Timur, Minggu (27/11) kemarin sekitar pukul 14.40 WIB.

Adapun alat yang digunakan membantu pencarian heli yang mengangkut empat kru tersebut yaitu, Multibeam Ecosounder T50P yang digunakan untuk membaca kedalaman dan pendeteksian fitur-fitur bawah air, Conductivity Temperature Density (CTD) yang digunakan untuk koreksi sound velocity, Magneto meter alat pendeteksi tingkat magnet, serta Side Scan Sonar yang digunakan untuk pencitraan bawah air.

Selain alat deteksi bawah air, TNI AL juga mengerahkan unsur – unsur yang diantaranya KRI Spica-934, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Pulau Rangsang-727, KRI Pulau Rengat-711, KRI Karotang-872, KRI Siwar-646, KAL Manau  dari Lanal Babel, Pesawat udara (Pesud) CN-235 P-8305 dari Puspenerbal, 1 Tim Tanggap Darurat dari Pushidrosal, dan 12 personel Penyelam TNI AL.

Ketua Pelaksana SAR Helikopter NBO-105 Register P-1103 Kombes Pol Drs. Hendrawan mengatakan bahwa KRI Spica dan KRI Teluk Cirebon akan tiba di perairan Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur sekitar pukul 10.00 WIB. KRI tersebut diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Menurutnya, dukungan peralatan canggih sangat diperlukan untuk mendeteksi benda-benda berupa logam yang ada dibawah air. Apalagi jangkauan sonar dari alat ini sangat luas, sehingga bisa mempermudah pencarian.

Pencarian akan fokus di perairan Burung Mandi atau pada area sekitar tiga Mill Laut dari pesisir pantai tersebut. Area pencarian ini, merupakan lokasi ditemukannya serpihan-serpihan Helikopter dan jenazah Bripda Muhammad Khoirul Anam satu dari empat awak heli itu. “Luas area pencarian akan dilakukan sekitar 20 mil ke arah utara. Untuk pencarian kami bagi tujuh area, dengan delapan kapal yang sudah disiapkan,” kata Kombes Hendrawan.

Helikopter yang merupakan Helikopter BKO Polda Kalimantan Tengah ini take off dari Pangkalan Bun dan bertolak ke Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengangkut empat anggota Polri yakni AKP Arif Saleh yang merupakan Capt Helikopter, Briptu Lasminto, Aipda Joko M dan Bripda Khoirul Anam.

Aksi cepat TNI AL dalam membantu tim SAR helikopter Polri yang jatuh di Belitung Timur merupakan bentuk pelaksanaan tugas prajurit Jalasena sesuai perintah Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yaitu menjaga kepercayaan negara dan rakyat kepada TNI AL melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara. (Dispenal)