Laporan Jurnalis : Maman
Cianjur, Pos Berita Nasional – Massa aksi sangat menyayangkan dengan sikap selaku pemangku kepentingan (Bupati Cianjur) sampai saat ini belum bisa menjawab dari apa yang disuarakan atau dipertanyaan soal penanggulangan dana gempa bumi.
Hal tersebut dilesakkan Aa Jaelani (45) seorang massa aksi perwakilan dari Cianjur Selatan (Cisel), kepada awak media, Selasa (7/2/2023)
“Nah! Selain itu juga tidak mampu menjalankan tugas dengan baik,” tudingannya.
Masih ujarnya, sebagai pemegang komando dalam penanganan penanggulanan pasca gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Bahkan semakin kesini semakin ngawur,” ujar Jaelani.
Tak Puas Hasil Audensi, Massa Aksi Jemur Ratusan Pakaian Bekas di Pagar Pendopo Pemkab Cianjur.
Soal Tuntutan Massa Aksi Penanganan Gempa Cianjur, Begini Keinginannya
Dua Kampung Didua Desa Harapkan Bantuan Jalan Lingkungan dan Penerangan Umum
Masih bebernya, kebijakan yang sudah dibuatnya pun saat ini dicabut kembali alias dibatalkan. Nah! Soal dana sebesar Rp 14 miliar awalnya dialokasikan untuk membangun 14 ribu hunian sementara (Huntara).
“Dana dialihkan menjadi pengadaan kebutuhan dasar masyarakat (sembako) yang kabar untuk persiapan menghadapi bulan puasa, yang nantinya dikelola oleh dinas sosial,” jelas seorang aktivis juga advokat ternama di Cianjur Selatan (Cisel) ini, malam.
Maka dengan itu , Jaelani menambahkan, sebagai warga Cianjur dan korban gempa sekaligus mewakili masyarakat akan melakukan unjuk rasa (Unras) jilid 4 Selasa 7 Februari 2023 hingga lima hari ke depan secara berkelanjutan.
“Ya! Tujuan menuntut tranparansi dari bupati soal bantuan masuk dari pemerintah maupun non pemerintah,” tuutp tokoh masyarakat (Tomas) warga Cisel ini mengakhiri.