Laporan Baim
Pangkalpinang, – Dinas Kesehatan kota beberapa waktu lalu mendapat dukungan dari Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady dalam program Pangkalpinang menuju zero stunting. Kamis (25/5).
“Kami mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam mencapai Zero Stunting. Yang paling penting adalah segera sosialisasikan hal ini kepada masyarakat dan membuka pintu puskesmas seluas-luasnya dan segera merespon jika ada laporan ada masyarakat yang terindikasi terpapar stunting,” ucapnya.
Rio mengatakan, permasalahan stunting sudah menjadi perhatian kami di komisi I DPRD Kota Pangkalpinang sejak lama, kota yang relatif kecil, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, seharusnya lebih mudah dalam menangani stunting. Karena informasi serta akses yang lebih mudah dibandingkan dengan kabupaten yang lainnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” kata Rio.
Politikus PKS ini juga mengatakan agar pemerintah ikut melibatkan pihak-pihak tidak hanya di lingkup pemerintah namun juga komunitas lainnya seperti para ibu pengajian dan lainnya.
“Libatkan komunitas ibu ibu baik itu pengajian maupun komunitas lainnya. Saya kira ini sebuah langkah yang tepat untuk mendeteksi sejak dini peluang terjadinya kasus stunting, dan maksimalkan anggaran pusat maupun APBD Kota Pangkalpinang supaya penurunan kasus stunting adalah sebuah realita bukan sekedar Utopia,” pungkasnya.
Upaya menekan pencegahan dan penanganan kasus stunting menjadi zero stunting, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mencanangkan program ABCD dan E. Yakni:
A . Aktif minum tablet tambah darah
B . Bumil teratur periksa kehamilan
C . Cukupi konsumsi protein hewani
D . Datang ke posyandu setiap bulan
E . Ekslusif ASI 6 bulan. (*)