Laporan Redaksi
Praha – Masyarakat Republik Ceko digemparkan dengan peristiwa penembakan massal di salah satu universitas di Praha. Penembakan terjadi di Fakultas Seni Universitas Charles di Jan Palach Square pukul 15.00 waktu setempat (21/12/2023).
Setidaknya lebih dari 15 orang tewas dan 24 lainnya terluka akibat serangan tersebut.
“Lebih dari 15 orang tewas dan sedikitnya 24 orang terluka”, kata Kepala Polisi Martin Vondrasek kepada wartawan setelah penembakan yang terjadi di pusat bersejarah kota tersebut, dilansir AFP, Jumat (22/12/2023).
Presiden Ceko Petr Pavel menyesalkan kejadian penembakan massal di Universitas Charles Praha, Republik Ceko. Pavel menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan kerabat korban tewas akibat insiden ini.
“Saya terkejut dengan kejadian tersebut. Saya ingin menyampaikan penyesalan mendalam dan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan kerabat korban penembakan tersebut,” kata Pavel di akun X, (sebelumnya Twitter) dilansir AFP, Jumat (22/12/2023).
Kejahatan senjata api relatif jarang terjadi di Republik Ceko. Pada Desember 2019, seorang penembak berusia 42 tahun membunuh enam orang di ruang tunggu rumah sakit di kota Ostrava di timur Ceko sebelum melarikan diri dan menembak mati dirinya sendiri.
Pada tahun 2015, seorang pria menembak mati delapan orang dan kemudian bunuh diri di sebuah restoran di Uhersky Brod.