Laporan jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 21/10/19, SUNGAILIAT – Penanganan dugaan perkara kasus tindak pengeroyokan serta tindak kekerasan terhadap wartawan di wilayah Kecamatan Belinyu kini terus berlanjut oleh aparat penegak hukum.
Setelah sebelumnya pihak Polsek Belinyu sempat melakukan pemeriksaan terhadap seorang yang diduga pelaku yakni Ceduk, warga Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka terkait kasus tersebut.
Bahkan Senin (21/10/2019) pihak Polres Bangka melalui penyidiknya memanggil sekaligus meminta keterangan sejumlah saksi lainnya khususnya para wartawan yang ikut menyaksikan saat kejadian tindak kekerasan terhadap seorang wartawan (Rikky Fermana asal media MAPIKOR) oleh Ceduk CS.
“Iya hari ini saya bersama rekan-rekan wartawan lainnya mendatangi Polres Bangka guna dimintai keterangan terkait kasus kejadian di Desa Mengkubung Belinyu itu,” ungkap Ryan A Prakasa wartawan media online asal media SpotBerita.com, Senin (21/10/2019) pagi ditemui di Polres Bangka.
Ryan sendiri pun memberikan apresiasi positip kepada pihak kepolisian yang dinilainya sangat respon dalam menindaklanjuti laporan kasus dugaan tindak kekerasan serta pengeroyokan terhadap wartawan atau ketika rombongan wartawan (Rikky Fermana CS) hendak melakukan kegiatan peliputan persoalan kasus lahan di Dusun Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.
“Saya mewakili rekan-rekan wartawan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak kepolisian setempat termasuk pihak Polres Bangka yang begitu tanggap menindaklanjuti laporan kejadian di Dusun Mengkubung,” tegas wartawan senior ini.
Bahkan Ryan berharap agar dalam kasus ini segera diketahui siapa oknum yang menggerakan sekelompok massa serta dalang di balik kejadian tindak kekerasan terhadap wartawan.
Hal serupa diungkapkan pula oleh Rikky Fermana, bahkan ia pun berharap agar kasus yang menimpah ia dan rekan-rekanya (wartawan yang hadir saat kejadian) diproses sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam penanganannya sesuai prosedur yang berlaku,” harapnya.
Terlebih dalam kasus ini ditegaskan Rikky jika saat kejadian tersebut pihaknya berkeyakinan kuat dugaan apa yang dilakukan oleh Ceduk CS adalah murni tindakan pelanggaran hukum bergaya ‘preman’. Bahkan perbuatan Ceduk CS pun malah dianggapnya telah merendahkan atau melecehkan martabat profesi wartawan yang sedang bertugas mencari kebenaran fakta di lapangan.
Sementara Kapolres Bangka, AKBP Aris Sulistyono saat dikonfirmasi terkait pihak penyidik Satreskrim Polres Bangka, Senin (21/10/2019) memanggil sekaligus meminta keterangan sejumlah saksi khususnya para wartawan yang hadir di lokasi kejadian (TKP).
“Ini nanti pemeriksaanya langsung oleh Kasat Reskrim dan penyidik,” ujar Kapolres melalui pesan singkat yang diterima reporter media online ini, Senin (21/10/2019) siang.
Sebagaimana dalam pemberitaan yang pernah dilansir di sejumlah media online terkait kasus ini hingga viral di media sosial (medsos) dijelaskan jika kejadian kasus dugaan tindak kekerasan, pengeroyokan serta pelecehan profesi terhadap wartawan (Rikky Fermana) oleh Ceduk CS Kamis (17/10/2019) sekitar pukul 15.00 WIB di lokasi lahan tambak udang, Dusun Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu.
Saat kejadian, rombongan wartawan Rikky CS yakni Ryan A Prakasa (SpotBerita.com), Purna Yuda (lintasanberita.com), Wah (Radar Bangka) dan Rey Ali Amin (DetikNews.id) awalnya bermaksud hendak melakukan peliputan soal lahan di dusun setempat yang sempat diprotes oleh sekelompok warga Belinyu.
Namun niat menjalankan kegiatan jurnalistik justru terhalang oleh komplotan Ceduk CS saat itu datang ke lokasi dengan jumlah massa diperkirakann sekitar belasan orang.
Kelompok massa yang mendatangi rombongan wartawan di lokasi tersebut diduga dikoordinir langsung oleh seorang oknum warga Belinyu, Atok asal warga Mantung yang juga ikut hadir bersama kelompok massa Ceduk CS.
Kelompok massa itu saat tiba di hadapan rombongan wartawan sejak awal memang telah menunjukan wajah tak bersahabat bahkan terlihat tegang.
Bahkan beberapa orang dari kelompok massa Ceduk CS saat awal bertemu wartawan di lokasi sempat mengeluarkan kalimat bernada keras hingga hal itu membuat Rikky spontan menanyakan asal sejumlah oknum warga yang mendatangi lokasi siang itu.
Akan tetapi pertanyaan Rikky justru membuat salah seorang dari kelompok massa itu pun yakni Sunarman alias Ceduk menjadi berang. Spontan Ceduk terlihat tanganya langsung mencekik leher sekaligus kerah baju Rikky Fermana (wartawan MAPIKOR).
Saat itu Rikky terlihat tanpa ada perlawanan terkait tindakan fisik yang dilakukan oleh Ceduk siang itu. Bahkan aksi Ceduk CS terlihat semakin menjadi meski saat cekcok mulut dan tindak kekerasan sempat dilerai oleh seorang rekannya maupun wartawan lainnya.
Begitu pula meski Rikky Fermana telah berusaha menghindar atau menjauh dari kelompok massa yang tak dikenal yang hendak menyerangnya itu namun lagi-lagi Ceduk dan 2 orang rekannya yakni Ruswadi alias Kedabeng dan Sastra warga Desa Gunung Muda Belinyu malah terlihat brutal dan kembali berusaha menyerang Rikky dan Ryan.
Usai kejadian keributan atau kejadian tersebut Rikky CS pun bergegas meninggalkan lokasi (TKP) guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan sore hari Rikky CS pun melaporkan kejadian yang menimpah ia dan rekannya oleh kelompok massa yang tak dikenal beraksi ala ‘preman’. (Ibrahim)