Laporan Redaksi
Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja dengan benar. Di mana seharusnya Pemilu 2024 berlangsung secara demokratis, langsung, umum, bebas dan rahasia (luber). Hal itu disampaikan Megawati dalam pengarahannya di HUT ke-51 PDIP yang digelar di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2023).
Megawati awalnya bicara terkait kebenaran dalam pemilu. Dia menyebut pemilu yang benar saat rakyat dapat eksresikan hati nuraninya untuk memilih.
“Kebenaran dalam pemilu terjadi ketika rakyat dapat mengekspresikan hati nuraninya secara bebas, merdeka, dan berdaulat,” kata Megawati saat sambutanya.
Karena itu lah, Megawati meminta KPU dan Bawaslu untuk bekerja dengan benar. Dia juga mengaku kerap melihat baliho berisikan pesan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
“Nah ini juga untuk KPU, Bawaslu, tolong dong kerja yang benar. Saya kan baca tuh di jalan, ada apa itu, baliho ‘pemilu yang demokratis’, di mana ya saya lihat, ada 2, kan saya mata tuh suka lihat kalau lagi jalan, lalu jujur, adil, luber, langsung, umum, bebas, langsung, umum, bebas, nah ini bebasnya, dan rahasia, jadi tidak digiring loh, tolong ya,” ujar Megawati.
Kemudian, Megawati bicara terkait KPU yang dulunya saat zaman orde baru bernama Lembaga Pemilihan Umum atau KPU. Dia lantas mengingatkan sekarang KPU merupakan komisi yang bersifat ad hoc, sehingga bisa dibubarkan kapanpun.
“Lah gimana toh yo, saya dulu mempertahankan nanti, dulu kan waktu zaman orde baru kan LPU, Lembaga Pemilihan Umum, menurut saya itu lebih kuat, tapi waktu reformasi, itu dijadikan komisi, saya selalu katakan, tapi selalu kayak saya di-bully, saya katakan komisi itu, ada Pak Laoly (Menkumham Yasonna Laoly), jawab saya, komisi itu sifatnya ad hoc kan? Bahwa suatu saat bisa dibubarkan, itu berulang kali saya ngomong,” ucap dia.
Megawati juga mewanti-wanti agar rakyat jangan sampai tergiur hanya dengan melihat sosok calon presiden di Pilpres 2024. Namun, hal yang perlu dilihat adalah pikiran dan hatinya yang harus menjadi satu.
“Cermati rekam jejaknya, moral etika, tangggung jawabnya, memahami rakyat,” kata Megawati.