Menkes Ingatkan Orang Tua Harus Rutin Melakukan Penimbangan Berat Badan dan Tinggi Badan Anak

Laporan Redaksi

Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan para orang tua untuk rutin menimbang anak pada pusat pelayanan terpadu atau posyandu terdekat guna mencegah anak tumbuh kerdil alias stunting.

“Kalau misalnya ditimbang berat badannya tidak naik, bayinya harus dirujuk ke puskesmas dulu, ketemu dokternya dicek ada penyakitnya apa enggak. Ini juga pesan untuk kader posyandu,” ucap Menkes Budi kepada wartawan di sela puncak peringatan Hari Gizi Nasional 2024 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (28/1/2024).

Menkes Budi mengatakan proses rujukan ini yang kerap dilupakan kader dan juga orang tua. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat ‘mencatat’ pesan tersebut.

“Selain itu, yang lain juga kalau ngasih makan jangan lupa yaa protein hewaninya, karena butuh protein, nutrien, dan butuh segala macem lah supaya bener-bener bisa diserap. Bisa telur, bisa ayam, ikan, daging,” ujarnya.

Protein hewani terutama yang bersumber dari ikan punya gizi komplit yang bisa mempercepat pertumbuhan bayi. Mikronutrien yang terkandung dalam ikan baik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki wilayah seluas 70 persen berupa laut cenderung lebih mudah untuk mendapatkan sumber protein hewani dari ikan.

Jenis ikan lokal bisa menjadi rujukan untuk membuat makanan pendamping ASI yang bisa mencegah penyakit stunting, yakni teri, tuna, tongkol, patin, maupun lele.

“Kita mesti memastikan anak tidak kekurangan gizi,” ucapnya.

Menkes Budi menuturkan bahwa stunting bisa menjadi masalah yang besar untuk masa depan Indonesia. Kondisi stunting yang tidak mendapatkan penanganan tepat dapat berpengaruh pada kecerdasan anak nantinya saat dewasa.

Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan stunting menurutnya harus selalu digencarkan. Terlebih kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi.

“Nggak mungkin jadi negara maju kalau orangnya nggak sehat dan nggak pintar. Kalau ingin sehat dan pintar anak-anaknya nggak boleh kekurangan gizi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Hari Gizi Nasional telah diperingati sejak tahun 1960, sehingga tahun 2024 merupakan peringatan yang ke-64. Tema Hari Gizi Nasional tahun ini kembali mengangkat tema tentang stunting seperti tahun lalu. Tampaknya isu kekurangan gizi pada anak masih menjadi perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

Hari Gizi Nasional menjadi momentum penting yang mengajak semua pihak terlibat, mulai dari individu, keluarga, hingga lembaga pemerintah, untuk bersama-sama mengatasi tantangan gizi di tanah air. Keterlibatan semua lapisan masyarakat menunjukkan bahwa permasalahan gizi adalah tanggung jawab bersama.