Haidar Alwi : Masyarakat Diminta Percayakan Kasus Vina Cirebon ke Polri

Laporan Redaksi :  Bams

Jakarta – Maraknya dan mencuat lagi Kasus Vina Cirebon terus menuai sorotan dari berbagai kalangan. Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta agar masyarakat terus mengawal dan mempercayakan pengusutan kasus tersebut ke kepolisian.

Di ketahui pula Haidar Alwi juga menyinggung adanya pihak-pihak yang membandingkan kasus Vina dengan kasus Sum Kuning Yogyakarta pada tahun 1970 silam.

Dan menurut Haidar menilai bahwa kedua kasus tersebut berbeda.

“Kalau Kasus Sum Kuning pengusutannya tidak didukung oleh Presiden Soeharto terdahulu. Berbeda dengan Kasus Vina Cirebon yang pengusutannya mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Jokowi,” ucap Haidar Alwi, dalam keterangan tertulis yang diterima awak media , Senin (3/6/2024)

Lebih lanjut Haidar mengatakan bahwa kasus Vina yang terjadi 2016 ini kembali dilanjutkan di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dan kasus ini dinilai mengalami kemajuan dengan telah ditangkapnya para DPO.

Dengan demikian Haidar menilai “Justru masyarakat seharusnya berterimakasih kepada Polri karena di masa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kasus Vina Cirebon yang belum tuntas di masa lalu kini diusut kembali dengan cepat.

Terbukti dari penangkapan DPO yang sudah 8 tahun bebas berkeliaran terlepas dari pembelaan tersangka,” tutur Haidar Alwi ,ST ( pendiri Haidar Alwi Institute ) yang Juda dewan pembina LSM GNRI.

Lebih lanjut Haidar menilai dalam kasus Sum Kuning adanya pertentangan prinsip melahirkan ketidakharmonisan yang berimbas pada penanganan kasus.

Sementara itu, Haidar menilai dalam kasus Vina, Kapolri beserta Presiden Jokowi memiliki komitmen yang sama dalam penegakan hukum demi keadilan.

“Jadi, Kapolri Jenderal Hoegeng kehilangan jabatannya bukan Kasus Sum Kuning, tapi karena tidak harmonis dengan Presiden Soeharto” tutur Haidar.

Kalau di Kasus Vina Cirebon, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Jokowi sangat harmonis dan tidak ada masalah. Keduanya punya komitmen yang sama dalam penegakan supremasi hukum,”tutup Haidar Alwi mengomentari kasus Vina Cirebon ini.