Carut Marut di RSUD Seokarno, Komisi IV DPRD Babel Temukan Sarpras dan SDM yang Tidak Maksimal

Laporan Ap

BANGKA, POSBERITANASIONAL, – Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke RSUD Provinsi Dr. Ir. H. Soekarno Bangka Belitung, dalam kegiatan ini pihaknya mendapati berbagai permasalahan, khususnya terkait sarana prasarana, manajemen, dan sumber daya manusia (SDM).

Agenda inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke RSUD Provinsi Dr. Ir. H. Soekarno Bangka Belitung tersebut dipimpin langsung oleh Heryawandi Ketua Komisi IV dan diikuti oleh Anggota Komisi IV antara lain, Maryam, Narulita Sari, dr. Adi Sucipto, dan Maisinun. Mereka secara langsung meninjau beberapa fasilitas dan pelayanan rumah sakit milik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut.

Sidak ini bertujuan untuk memeriksa pelayanan, manajemen, serta kondisi sarana dan prasarana RSUD Provinsi Dr. Ir. H. Soekarno Bangka Belitung.

Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri mengunjungi beberapa tempat seperti Instalasi Gawat Darurat, Ruang Instalasi Radioterapi dan lain-lainya.

Ketua Komisi IV Heryawandi mengatakan harus ada tindakan yang tegas dari pihak RSUD Provinsi Dr. Ir. H. Soekarno Bangka Belitung terkait sarana prasarana dan pelayanan ke masyarakat

“Kalau Ini tidak diperbaiki saya meyakini rumah sakit akan collaps nanti, karena anggaran-anggaran yang kita keluarkan terus setiap tahun itu, kalau dilihat dari yang ada hari ini dari sisi pelayanannya, memang masih jauh,” Katanya Heryawandi.

Ia juga mengatakan pada saat sidak terlihat sejumlah peralatan yang telah tidak dipergunakan sebagaimana fungsi nya

“Banyak juga peralatan ternyata yang rusak, banyak ruangan yang harusnya berfungsi dengan baik, semua itu bisa melayani apa persoalan kesehatan masyarakat yang ada di Bangka Belitung, namun disni ternyata banyak juga yang tidak berfungsi dengan baik,”ungkapnya

Ia juga menyinggung kasus dugaan korupsi belanja alat kedokteran di RSUD Provinsi Bangka Belitung pada pembelian alat Modular Operating Theater (MOT) pada 2021 silam yang diduga merugikan negara sebesar Rp 5,1 miliar.

“Bahkan ada alat yang dari baru tidak difungsikan, yang juga sedang bermasalah juga tadi kita lihat yang sekarang ditangani oleh aparat penegak hukum. Ternyata memang itu ada beberapa paket, walaupun tidak bermasalah hukum sampai hari ini juga memang belum difungsikan,” katanya.

Lanjut Heryawandi permasalahan yang sedang dialami RSUD Provinsi Dr. Ir. H. Soekarno Bangka Belitung ini adalah faktor SDM yang tidak maksimal

“Bicara SDM keseluruhan dari dari level bawah sampai atas, kita dengar ini ternyata banyak titipan. Pejabatnya juga titipan, yang di bawahnya juga ternyata banyak titipan. Tidak dikelola profesional rumah sakit, ketika kita sidak ini betul-betul terbuka dan ini banya kita temukan,” tegasnya

Sementara itu, Anggota Komisi IV Narulita Sari, S.E, M.E mengatakan Komisi IV akan melakukan kordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI guna membicarakan penambahan peralatan kesehatan

“Pak ketua bilang tadi, kami akan ke kementerian Menganai tambahan alat MRI, alat itu kan , disini SDM nya belum tentu mumpuni, belum tentu user bisa make nya, biaya perawatan nya seperti apa, terus nanti menambah persoalan baru rumah sakit provinsi ini,”imbuhnya Narulita Sari

Narulita Sari, S.E, M.E menyoroti peralatan kesehatan yang di datangkan pada masa covid-19 ternyata tidak di gunakan sebagaimana fungsinya

“Nah sebagai contoh tadi ada alat yang di datangkan atau bantuan pada zaman covid sama sekali tidak di pakai, tadi di gudang, masih di bungkus rapi artinya itu kan mubazir, dibantu dengan alat tapi tidak di gunakan rumah sakit,”pungkasnya