Laporan Pian
Pangkalpinang,Posbernas – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako, Akhmad Subekti, secara resmi membuka Konferensi Kota PGRI Pangkalpinang Masa Bakti XXIII Tahun 2025. Acara tersebut berlangsung di Balai Besar Betason, Kantor Wali Kota Pangkalpinang, pada Selasa (3/6/2025), mengusung tema Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako, Akhmad Subekti menekankan bahwa konferensi ini merupakan momen penting dalam siklus organisasi PGRI untuk menentukan kepemimpinan baru, sekaligus sebagai forum strategis membahas arah kebijakan ke depan. Kepemimpinan saat ini, yang dikomandoi oleh Eko Heri Priyanto, telah memasuki akhir masa jabatan setelah dua periode menjabat.
“Konferensi ini sejatinya sama seperti musyawarah daerah pada organisasi lain, namun ini untuk tingkat kota. Fokus utamanya adalah pemilihan pengurus baru, karena sesuai ADRT, kepemimpinan tidak bisa dijabat lebih dari dua periode,” ujar Subekti kepada para jurnalis.
Ia memberikan apresiasi atas kepemimpinan Eko Heri yang dinilai sukses membawa perubahan signifikan dalam tubuh organisasi PGRI Kota Pangkalpinang. Salah satu pencapaian penting, menurut Subekti, adalah pelunasan tunggakan iuran ke Pengurus Besar PGRI dan keberhasilan membangun keuangan organisasi yang sehat.
“Pak Eko telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa. Dulu sempat ada utang iuran ke pusat, tapi itu berhasil dilunasi. Bahkan sekarang PGRI Pangkalpinang sudah punya kas yang sehat,” tuturnya.
Ke depan, Subekti berharap kepengurusan baru dapat menjaga integritas keuangan organisasi dan tetap berada dalam koridor profesionalitas serta semangat pelayanan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya tema nasional yang diangkat dalam konferensi, yakni transformasi PGRI sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045, termasuk penerapan digitalisasi dalam dunia pendidikan.
“Tema ini sangat relevan. Transformasi PGRI memang harus diarahkan untuk mendukung kualitas guru, apalagi dalam menyongsong Indonesia Emas. Digitalisasi juga sudah menjadi kebutuhan dalam sistem pendidikan saat ini,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Subekti menyampaikan harapannya agar kepengurusan baru yang terpilih dapat mengemban amanah dengan niat yang tulus serta mampu menjalin sinergi dengan berbagai pihak demi menciptakan iklim pendidikan yang kondusif.
“Menjadi pengurus itu berat, tapi kalau diniatkan sebagai ibadah dan dijalankan dengan ikhlas, InsyaaAllah akan dimudahkan oleh Allah SWT,” tutupnya.