Di duga Sekolah MI SIROJUL FALAH (YASIPA) Lakukan Praktik Jual-beli Buku LKS Kepada Para Siswanya

Laporan jurnalis Jajat

Bogor Pos Berita Nasional-Praktik jual-beli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) diduga masih terjadi di sekolah MI SIROJUL FALAH (YASIPA) yang berlokasi di Gang sao Desa Cicadas Kecamatan Gunung putri Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Pemerintah, melalui dinas pendidikan, melarang keras bagi sekolah (terutama sekolah negeri) menjual buku pelajaran, LKS, dan seragam sekolah kepada para siswanya. Larangan ini berlaku untuk semua jenjang, SD/MI, SMP/MTS/,bahkan SMA dan SMK, Tujuannya ialah mencegah terjadinya pungutan liar dan memastikan para orang tua siswa tidak terbebani biaya tambahan lainnya.

Dalam Pasal 12a Permendikbud 75/2020 menyebutkan bahwa Komite Sekolah, baik perorangan maupun kolektif, dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di lingkungan sekolah.

Namun ironisnya, masih saja ada sekolah yang diduga masih melakukan praktik jual-beli tersebut, yang di duga salah satunya sekolah MI SIROJUL FALAH (YASIPA),
menurut keterangan orang tua siawa yang anaknya sedang mengenyam pendidikan di sekolah MI SIROJUL FALAH/YASIPA, kepada awak media menyampaikan bahwa dirinya sampai saat ini masih harus bayar iuran untuk buku LKS sebesar Rp 160.000 per satu semester, selain itu ia juga menyampaikan, masih ada pungutan lain setiap penerimaan siswa baru dengan alasan untuk seragam dan administrasi,”ungkap orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya

Saat di temui di kantornya kepala sekolah MI SIROJUL FALAH Herman S.Ag. kepada awak media menjelaskan bahwa soal adanya pungutan iuran buku LKS tersebut memang benar adanya, dengan alasan untuk menggaji guru-guru honorer yang tidak terkaver oleh dana bantuan operasional sekolah (BOS).”ujarnya

” Kaitan adanya iuran buku LKS yang dibebankan kepada para wali murid itu memang benar adanya, karena banyak guru-guru honorer yang tidak terkaver oleh dana BOS, sedangkan guru honorer disekolah ini ada sekitar 37 orang dengan jumlah siswa sekitar 800 siswa.”ucapnya

Dari Bogor Jawa Barat Jajat pos berita nasional melaporkan.