Laporan Baim
TOBOALI, POSBERNAS, – Berjualan semakin hari semakin sepi membuat para pedang mengeluh ditambah lagi beratnya retrebusi kisaran Rp 10.000 tiap malam yang harus dikeluarkan, hal ini diketahui saat para pedangang itu menyampaikan keluh kesahnya kepada Tim awak media ini saat berada di sekitaran pantai nek haji, kala itu kamis (13/05)
“Kami keberatan pak kalau tiap malam dipungut sepuluh ribu bapak lihat saja sendiri kadang yang datang ke pantai ada yang sudah bawa cemilan atau makanan sendiri otomatis dagangan kami tidak laku” keluh pedagang
“Bagi kami pedang kecil ini untuk pungutan mohon kiranya diringankan setidaknya satu minggu sekali dipungut 10 rb tidak apa-apa syukur digratiskan karena apa pak, kami juga harus bayar listrik .” lirihnya
Soal kebersihan kami juga menjaga kebersihan agar selalu bersih dan rapi, kamipun berterimkasi ke pemerintah utamanya kepada Bapak Bupati Bangka Selatan yang telah diizinkan berdagang, setidaknya bisa menyambung hidup dan menafkahi keluarga
“Mohon Kepada Bapak Bupati kami pedang kecil ini dengan modal paspasan jangan diberatkan dengan bermacam macam pungutan suda diizinkan berdagang sudah sangat bersyukur .”ungkapnya
Konfirmasi terpisah kepada Bupati Bangka Selatan H.Riza Herdapid yang cukup peduli dengan masyarakatnya dan pemilik take line cukup fenomenal atau terkenal dengan Take Line “ASAK KAWA KITE PACAK” mengatakan, terima kasi infonya kami cek.” jawab Bupati Singkat