Laporan Alpian
Pangkalpinang,Posbernas – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama perusahaan perkebunan kelapa sawit se-Babel di Ruang Badan Musyawarah DPRD, Senin (22/9/2025). Pertemuan ini dihadiri hampir 80 persen dari 36 perusahaan yang diundang.
Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya, mengapresiasi kehadiran para pelaku usaha dan menegaskan bahwa pembahasan kali ini difokuskan pada langkah ke depan, bukan lagi memperdebatkan persoalan masa lalu.
“Alhamdulillah hampir 80 persen perusahaan hadir. Kita sepakat tidak lagi bicara soal polemik masa lalu, tapi bagaimana ke depan, khususnya tahun 2026. Semua setuju membentuk Forum CSR perusahaan sawit,” ujar Didit.
Forum CSR ini diharapkan mampu memastikan program tanggung jawab sosial perusahaan benar-benar tepat sasaran. Didit mengingatkan, sesuai Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012, alokasi CSR ditetapkan sebesar 1–2 persen dari keuntungan bersih perusahaan setelah dipotong pajak.
Selain CSR, rapat juga membahas sinkronisasi data Izin Usaha Perkebunan (IUP) dan Hak Guna Usaha (HGU), yang menjadi dasar perhitungan plasma 20 persen bagi masyarakat. Didit menekankan pentingnya keselarasan antara perusahaan dan dinas terkait, meski ia menegaskan tidak ingin menyalahkan pihak mana pun.
DPRD Babel juga menyoroti dua sektor utama yang menjadi prioritas CSR, yakni pendidikan dan kesehatan. “Banyak masyarakat kita ingin kuliah tapi terkendala biaya. Begitu juga di bidang kesehatan, meskipun sudah ada BPJS, biaya masih tinggi. Dengan forum ini, CSR bisa diarahkan untuk membantu sektor-sektor prioritas tersebut,” jelasnya.
Forum CSR nantinya akan diisi oleh perusahaan, sementara DPRD bersama Forkopimda, Kejaksaan Tinggi, dan eksekutif bertindak sebagai pengawas agar pelaksanaannya sesuai aturan.
Tak hanya itu, DPRD juga menyoroti isu Daerah Aliran Sungai (DAS). Didit menegaskan, DPRD akan turun langsung ke lapangan jika ditemukan adanya perusahaan yang mengganggu DAS. “DAS itu dilindungi negara. Kalau ada pelanggaran, akan kita hentikan,” tegasnya.
Dengan adanya forum ini, DPRD berharap peran perusahaan sawit di Babel tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.