Laporan Jurnalis : Hafik
Halsel | Pembangunan satu unit ruang kelas baru (RKB) SD NEGERI 135 Halsel, Desa Sawangakar Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan sejak tahun 2017 lalu manggrak, pembangunan tersebut dibiarkan terbengkalai sampai saat ini. Pembangunan (RKB), yang dikerjakan pada bulan puasa ini, terhitung selama satu bulan lebih proses pekerjaan, namun belum selesai Pasalnya keterlambatan bahan material dan panjar upah kerja susah diberikan oleh petender pembangunan RKB tersebut.
Pembangunan ruang kelas baru (RKB) yang dibangun sejak tahun 2017 lalu hingga saat ini belum selesai, dikarenakan terlihat kondisi bangunan seperti timbunan dalam dan luar bangunan belum terisi full dan juga pintu, jendela, dan plafon belum terpasang sampai saat ini. Kemudian terlihat atap bagian ujung belakang belum tertutup seutuhnya.
Iswan Dasri saat ditemui wartawan media ini dirinya mengatakan bahwa bangunan ini sudah lama, sejak tahun 2017 sampe saat ini belum dilanjutkan. “Ini sudah cukup lama, “kata Iswan Dasri selaku bass atau tukang kerja bangunan yang tak kunjung selesai itu, saat dikonfirmasi Selasa (06/11)
” Sekolah itu kami kerjakan di tahun 2017 di bulan puasa dan pada waktu itu bapak Ridwan selaku kontraktor sempat mau berikan upah kerja kami setengah dari total jumlah upah yakni Rp.25.000.000. Namun saya mengatakan bahwa, sistem kerja kami ketika dibayar harus sesuai dengan volume kerja yang sudah kita kerjakan dan sampai sekarang ini upah yang baru di berikan Rp.5.000.000, belum lagi upah buruh pengangkut semen dan material toko lainnya itu belun di bayar sekitar Rp 3 juta lebih, “bebernya.
Iswan juga mengaku pekerjaan manggrak karena kehabisan bahan hingga pekerjaan mandet, tapi pada saat kita berikan info terkait kehabisan bahan ke pak Ridwa selaku kontraktor, beliau sudah tidak lagi merespon dan bahkan sampai saat ini belum ada tanggapan dari pak Ridwan,”ucap Iswan
Sementara itu, Gafur Abubakar salah satu pekerja pengangkut timbunan bangunan itu, mengaku baru menerima Rp.500.000 dari total upah kerja Rp.5.000.000
Lanjut, Timbunan yang kami angkat itu sudah hampir penuh karena sudah 15 kubik untuk timbun ruangan sekolah, namun sampai sekarang kamu tidak lanjut kerja karena kehabisan ongkos dan, petugas yang tender bangunan ini juga sampai sekarang tidak pernah datang untuk lihat sehingga kita punya upah juga belum dibayar, “terang Gafur
Berdasarkan keterangan yang dihimpun media ini, tunggakan kesepakatan upah kerja bangunan Rp.25.000.000, yang sudah dipanjar Rp.5.000.000, selain itu, jumlah keseluruhan dari total anggran tunggakan (Hutang) ongkos buruh serta pengangkut bahan material dan pekerja lainnya yang belum terbayar sampai saat ini totalnya Rp 33.170.000 Diketahui pembangunan ruang kelas baru (RKB) sejak tahun 2017 itu, bersumber dari Dana Alokasi umum (DAU) Dan pekerja bangunan tersebut berjumlah enam (6) orang.
Mirisnya dari total tunggakan Rp.33.170.000 belum dibayar ini para pekerja tidak tau kemana kontraktornya dan anehnya pihak terkait dalam hal ini, “Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halsel tidak ada gerakan guna menyelesaikan bangunan yang sementara manggrak dikerjakan juga penyelesaian tunggakan (hutang) yang belum terbayar.
Terpisah Sekertaris dinas pendidikan dan kebudayaan Umar Iskandar alam saat dikonfiramasi via whatssap mengatakan,”Anggarannya Baru Cair 30%.”singkatnya