Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Bergantung Pada Asupan Makanan Yang Bergizi.

Laporan Jurnalis :Hermanus Sagisolo

Teminabuan,-pos bernas.com Guna menciptakan makanan yang sehat dan bergizi dinas ketahanan pangan kabupaten Sorong Selatan mengelar lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang dan aman, (B2SA) berbasis pangan lokal. Kegiatan tersebut di laksanakan di distrik Teminabuan, kabupaten Sorong Selatan, provinsi Papua Barat, pada Jumat, (22/11/2019).


Ketua panitia Hesti Pattipeilohy, SP yang juga adalah kepala seksi pengelolaan pada dinas ketahanan pangan sorsel dalam sambutannya mengatakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi sumber daya manusia yang berkualitas adalah konsumsi pangan, bukti empiris menunjukkan bahwa kualitas SDM sangat di tentukan status gizi yang baik. Di mana status gizi yang baik di tentukan oleh jumlah asupan pangan yang di konsumsi.

Menurutnya hampir seluruh negara di dunia menghadapi berbagai bentuk permasalahan gizi, baik kekurangan gizi, maupun kelebihan gizi.

Ia katakan masalah yang saat ini menjadi fokus perhatian pemerintah yaitu stanting, atau bay gagal tubuh pada anak balita akibat kekurangan gizi sehingga usianya tidak sesuai dengan perkembangan tubuhnya

Lebih lanjut ia katakan di seluruh Indonesia kurang lebih 37%
(9 juta) anak balita mengalami stanting, stanting di sebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya di sebabkan oleh faktor gizi buruk yang di alami oleh ibu hamil dan juga anak balitanya serta stanting bisa menyerang anak remaja putri.
Dalam kegiatan lomba cipta menu beragam ini ikuti oleh 8 kelompok serta memiliki dua  juri yaitu Yakobus Latuhihin dari Meredien Hotel, dan Sofia Adisthy ahli gizi RSUD school Keyen.

Selain itu Bupati Sorong Selatan Samsudin Angeluli, SE dalam sambutannya mengatakan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis, mengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama karena itu pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi individu serta menjadi suatu komponen dasar guna membentuk sumberdaya manusia  yang berkualitas.

Bupati katakan sumber pokok pangan kita masih tergantung pada beras dan terigu, sehingga di saat tertentu Nagara kita masih mengimpor pruduk tersebut dari negara lain,  guna mengurangi beras dan terigu perlu di lakukan upaya pengembangan sumberdaya pangan local kita seperti sagu, jagung, betatas, pisang, sukun serta yang lainnya.

Menurutnya lomba ini merupakan sala satu cara pengenalan kepada masyarakat dalam rangka mempercepat pemahaman tentang konsumsi pangan B2SA tersebut.

Bupati katakan setiap keluarga harus mampu memahami arti konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman, kita tahu bersama tidak ada satupun bahan pangan yang memiliki kandungan gizi yang lengkap sehingga untuk dapat hidup sehat, aktif, cerdas dan produktif setiap orang wajib mengkonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang.

Menutup sambutannya Bupati  Sorong Selatan Samsudin Angeluli, SE membuka secara resmi lomba cipta menu B2SA.