Laporan Redaksi
Jakarta – Mendagri Tito Karnavian mengatakan setidaknya ada enam elemen pemilu yang dapat menyukseskan Pilkada 2020. Elemen itu adalah penyelenggara pemilu, peserta pemilu, hingga aparat keamanan dan masyarakat
“Pilkada ini, sebagaimana pilkada sebelumnya, hanya bisa sukses melalui suatu orkestra paling tidak enam elemen bisa melaksanakan tupoksi masing-masing. Pertama KPU dan jajarannya, Bawaslu dan jajarannya, dan DKPP,” ujar Tito saat memberikan sambutan pada acara serah-terima DP4 di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Tito berharap penyelenggara pemilu mengedepankan sikap netral dan nonpartisan. Dia juga meminta penyelenggara pemilu membuat perencanaan yang baik.
“Kami harapkan penyelenggara, terutama bahwa KPU, Bawaslu, dan DKPP, netral, nonpartisan, dan mampu membuat program perencanaan dan eksekusi dengan baik,” ucapnya.
Tito menyebut elemen kedua yang dapat menyukseskan pilkada adalah pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus mendukung pelaksanaan pilkada sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
“Yang kedua adalah elemen pemerintah, spesifik Kemendagri. Di samping teman-teman yang lain, kementerian dan lembaga sesuai tupoksinya. Mendukung apa yang harus diselesaikan pemerintah harus dapat terlaksana,” katanya.
Selain itu, mantan Kapolri itu berpesan kepada para peserta pilkada. Dia berharap calon kepala daerah yang ikut berkompetisi taat pada aturan yang ada.
“Ketiga adalah para peserta, baik parpol maupun calon dalam konteks pilkada adalah calon kepala daerah. Artinya, para peserta yang berkompetisi ini mengedepankan prinsip berkompetisi secara sehat, sesuai aturan, siap menang siap juga kalah. Meski dalam praktiknya tidak ada yang katakan siap kalah,” jelas Tito.
Poin keempat, menurut Tito, adalah aparat keamanan yang harus bersikap netral. Dia juga meminta kepada aparat keamanan untuk memetakan titik rawan pada pilkada nanti.
“Keempat saya kira adalah unsur aparat keamanan yang, selain harus netral, juga mampu melakukan perencanaan, mengidentifikasi kerawanan, dan menjaganya, sampai pasca yang mungkin cukup panjang. Ini aparat keamanan, termasuk TNI, Polri, dan komunitas intelijen,” tutur Tito.(*)