Mahasiswa sesulawesi dan bali minta persetujuan Bupati Deiyai dalam panyaluran dana covis -19

Laporan Jurnalis : Samuel Sauyar

Manado-Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (IPMADE) Sesuawesi dan Bali menangkapi perkataan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Deiyai, Fredrik Pekei mengaku kewalahan untuk mendapatkan data mahasiswa secara detail. Pasalnya, empat kota studi masih belum mengirimkan data seperti nama mahasiswa, jenjang pendidikan, program studi, dan informasi lainnya.

“Kota yang lain mereka sudah kirim, tapi empat kota studi belum kirim. Sudah sejak lama, saya tunggu, bahkan saya biasa telpon dan kirim pesan lewat WhatsApp agar mereka segera kirim. Tapi pesan saya tidak diindahkan.

KETUA IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA/I KOTA STUDI MANADO. (IKMADE)
MELIYANUS DOUW.

Keempat kota studi itu, kata Pekei, adalah Gorontalo, Bali, Palu, dan Manado. Mereka juga bersikeras agar dinas mengirimkan uang melalui rekening organisasi.

Jika dikirim data, kata Pekei, pihaknya akan segera meneruskannya kepada Bupati Deiyai untuk meminta persetujuan agar dicairkan dana seperti yang diminta para mahasiswa.

Kami minta dengan kerendahan hati kepada Pemerinta Kabupaten (Pemkab) Deiyai dalam hal bapak bupati “Aten Edowai S.Pak”. agar segera persetujui perkataan kadis social agar dana covis -19 dicairkan seperti yang diminta dari kami mahasiswa.

Karena Sesuai permintaan dari pemda deiyai meminta data seperti nama mahasiswa, jenjang pendidikan, program studi, dan Nim itu sudah kirim tuju bulang yang lalu namun sampe saat ini ke empat kota study belum dapat Dana Covis -19. jika kalu tidak kirim, kami akan demontrasi dinas terkait. ujarnya, ketua ipmade kota study manado, menianus douw, kepada media ini melalui via wachap/WA.

kesepakatan ini dihasilkan melalui via telefon diantara ketua ipmade Manado, Grontalo dan Bali karena kami menilai sangat tidak profesional dalam penyaluran Dana Covis -19, senin, 11/11/2020 waktu Indonesia tengah.

kami minta segerah tanpa bentuk apapun bapak bupati deiyai segera disetujui untuk mengirim (BLT) sebagai mana data kami yang telah kirim beberapa bulang lalu.karena sekarang kita mau urus lain, untuk dana TA dan pemondokan.

Pihaknya tidak akan kirim pengumpulan data yang bersifat individu karena sebelumnya kita sudah kirim melalui dinas social dan juga kami sangat mengargai Organisasi IPMADE ini sebab membentuk krakter masa depan bentuk dari sekarang jadi untuk apa minta data pelajar dan mahasiswa Berdobel-dobel?.

Sudah lama kami menunggu sejak tahun 2019 hingga akhir November 2020, dan tidak melihat keseriusan Pemkab Deiyai dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di kabupaten Deiyai yang berada di wilayah pegunungan tengah Papua.

Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mahasiswa Deiyai ke empat kota studi akan konsolidasi mendatangi Dinas terkait untuk meneruskan tuntutan tersebut.