Setelah Presiden Jokowi, Ini Daftar Nama Pejabat yang Disuntik Vaksin Covid-19

Laporan Redaksi

JAKARTA-POS BERITA NASIONAL
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap pertama di Indonesia dimulai hari ini 13 sampai 15 Januari 2021.

Menurut data yang beredar dari Kementerian Kesehatan, ada tiga kelompok yang akan menerima vaksinasi vaksin corona perdana periode 13 sampai 15 Januari 2021.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan jika nama-nama yang beredar masih belum pasti. Hanya Presiden Jokowi yang sudah bisa dipastikan akan divaksin pertama.
“Daftar nama belum final ya. Tapi Presiden sudah dipastikan pertama hari ini,” ungkapnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (13/1/2021).

Kelompok pertama program vaksinasi Covid-19 pada tanggal 13 Januari, diantaranya:

Kelompok 1 yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 adalah: Pejabat publik yang mendapat vaksinasi corona adalah Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mendiknas, Panglima TNI, Kapolri, Ketua Satgas COVID-19, Kepala BPOM.

Kelompok 2 adalah pengurus asosiasi profesi dan key opinion leader di bidang kesehatan yakni Ketua IDI Daeng M Faqih, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Dirgayuza Rambe, Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center Agus Syamsudin, Ketua Satgas NU Peduli COVID-19 M. Makky Zamzam, Najwa Shihab, Dokter Tirta, Bunga Citra Lestari, Raffi Ahmad

Kelompok 3 (Tokoh Agama): Ketua PBNU Marsyudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das’ad Latif, perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Hindu, Buddha.
Sementara kelompok sasaran program vaksinasi Covid-19 pada tanggal 14 dan 15 Januari:

Sasaran dalam program vaksinasi adalah pejabat publik daerah, yakni gubernur, kepala dinas kesehatan, Sekda,Pangdam, Kapolda dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19.

Kemudian berikutnya adalah pengurus Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan dan Key Opinion Leader Kesehatan Daerah. Kemudian sasaran berikutnya tokoh agama daerah yakni perwakilan Nahdlatul Utama, Perwakilan Muhammadiyah, Perwakilan Organisasi Kristen, Katolik, Budha.