Laporan Redaksi
Temanggung, Pos Berita Nasional
Momentum HUT RI 77 tahun 2022 menjadi kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak TK, KB, TPA dan SPS dalam naungan PKG Diponegoro Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Pasalnya, anak anak dikenalkan lingkungan alam di nuansa wisata desa sekitar naik mobil hias karnaval.
Ratusan mobil hias dari berbagai Satuan Pendidikan Setingkat (SPS) PAUD se Kecamatan Bulu, mengantar ribuan anak keliling desa. Momentum peringatan HUT RI 77 ini sekaligus mengenalkan anak anak dengan kesejukan wisata alam desa.
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Diponegoro Kecamatan Bulu mengkoordinir kegiatan tersebut melibatkan para kepala sekolah Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain dan SPS untuk mengerahkan siswa-siswi nya memeriahkan karnaval.
Koordinator Dinas Pendidikan Kecamatan Bulu Ifa Pratisna mengatakan, selain pengenalan lingkungan alam desa, Anak-anak juga mengenakan pakaian tradisional Jawa, pakaian nasional dan bahkan pakaian beratribut satuan tertentu seperti polisi, TNI, dokter, perawat dan ustadz.
“Mereka terlihat penuh kegembiraan bisa bertemu anak-anak sebayanya, mengenal lokasi wisata Pengilon Edupark dan lahan pertembakauan yang menjadi primadona masyarakat lereng gunung Sumbing”, tuturnya.
Bagi para guru di lingkungan PKG Diponegoro, acara ini juga merupakan media pembelajaran dalam menyambut program Merdeka Belajar.
“Mengenal alam sekitar dan bertemu dengan teman di sekeliling wilayah, dapat menambah daya cipta anak mengenai apa yang dilihatnya dirasakannya sehingga anak merdeka untuk mentukan pilihan belajar nya”, tutur Ruwik Sriyati Ketua Panitia Karnaval.
Camat Bulu yang diwakili Sekretaris Kecamatan Rochmat Riyanto dalam sambutan pemberangkatan karnaval meminta agar kegiatan tersebut dijadikan tradisi tahunan dalam rangkaian peringatan HUT RI, karena sangat berdampak positif bagi perkembangan mental anak anak.
Guna memberikan semangat dalam menghias mobil karnaval, panitia memberikan penilaian dengan menugaskan 3 yuri karnaval.
“Ada beberapa unsur yang dinilai untuk menentukan kejuaraan, diantaranya adalah kekompakan, kerapian, kreatifitas membuat bentuk mobil hiasnya, dan keragaman makna yang digambarkan dalam karnaval”, kata Ari salah satu yuri karnaval.
Semua mobil karnaval yang ditumpangi anak-anak dihias dengan berbagai tema. Diantara yang menarik adalah visualisasi kapal laut, gambaran keindahan seribu bunga, visualisasi hasil pertanian, peraga pemain seni budaya dan berbagai bentuk hadil pendayagunaan produk pertanian bahkan limbah menjadi hiasan bernilai keindahan.
Kemeriahan terbangun kembali ketika spontanitas para guru menghibur dengan penampilan tari Jaran kepang tanpa kuda, joget senam kreasi, gerak dan lagu anoman obong, serta joget gembira bersama anak-anak dengan tari hokya hokya. (Sumber : Budhy HP – Citizen Journalist)