Laporan Alpian/Baim
Posberitanasional.com, – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melangsungkan kegiatan Rapat Publikasi dan Dokumentasi Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024, acara berlangsung di Ruang Rapat Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (5/04/2024).
Anggota Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas, Sahirin mengatakan Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa catatan terkait pengggunaan teknologi informasi
“Ada beberapa hal yang harus dilakukan evaluasi penggunaan teknologi informasi, yang kami melihat pada hari H pengumutan dan penghitungan suara masih ada ditemukan antara manual dengan alat teknologi informasi yang di gunakan KPU itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan, mungkin kedepan teman teman KPU dalam menggunakan aplikasi ini memang harus diriset sebaik mungkin.”kata Sahirin
Tak hanya itu, Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menyoroti adanya perbedaan tingkat pemahaman dari penyelenggara Pemilu, khususnya perbedaan penafsiran antara KPU dan Bawaslu
“Yang kedua tingkat pemahaman berbeda antara penyelenggaraan pemilu khusunya pada regulasi yang di pahami KPU dan Bawaslu berbeda sehingga terjadi permasalahan di lapangan semisal pelayanan hal pilih yang tidak sesuai aturan dan berakhir pada PSU (pemungutan suara ulang) sehingga di Bangka Belitung itu ada dua pemungutan suara ulang di Belitung dan satu pemungutan suara ulang pemilihan presiden di Pangkalpinang. “terangnya
Ia juga mengatakan ada catatan terkait kepatuhan prosedur dari penyelenggaraan pemilu dan peserta pemilu
Kepatuhan prosedur dari penyelenggaraan pemilu dan peserta pemilu, ada nanti surat mandat dari saksi tapi orang nya tidak ada, ada juga TPS yang bukanya agak telat, karena masih menunggu berbagai macam hal,” Ungkapnya
Pengawasan partisipatif, telah di jangkau masyarakat dari program sosialisasi langsung dan media sosialsosial, namun harapannya masyarakat akan lebih aktif memberikan informasi awal dan mengawasi hak nya
“Memang kami pungkiri ya untuk partisipatif masyarakat, ketika kami berharap maksimal karna di setiap tahapan hampir kami mendirikan posko-posko.”ujarnya
Ia juga berharap dengan adanya inovasi dan program yang memberikan efek baik ke pemilu bisa memberikan peningkatan kualitas demokrasi
Inovasi inovasi program kedepan sehingga untuk peningkatan kualitas demokrasi kita, marilah kita berperan menuju pemiliu yang lebih baik dari periode priode sebelumnya.” pungkasnya