Anggota DPRD Basel Fraksi Demokrat Suwandi Soroti Keluhan Petani Besarnya Potongan Opla

Laporan Baim

TOBOALI,POSBERNAS, – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Selatan dari Fraksi Demokrat Suwandi menyoroti banyak keluhan dari para petani mulai dari biaya sewa alsintan yang tinggi,fee proyek untuk pembangunan jalan usaha tani, bahkan terakhir ini fee untuk pencairan dana oplah. Minggu (29/06)

Menurutnya  alat tesebut merupakan bantuan dari pemerintah

Pemotongan dana Oplah sebesar Rp.25.000 per petak sawah oleh ketua Poktan kini merembet ke permasalahan lainnya di persawahan desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan (Basel). 

“Permainan yang dilakukan oleh oknum ini diduga  sudah lama berlangsung. Mungkin hal yang dilakukan mereka melibatkan banyak pihak, dari Alsintan, dana optimalisasi lahan (Opla), maupun dana bantuan dari pemerintah,” ungkapnya

“Bantuan pemerintah diberikan untuk semua petani, bukan untuk kepentingan perorangan maupun kelompok tertentu dan Ini tidak bisa dibiarkan lagi,” sesalnya

Dikatakannya, program pemerintah sudah bagus untuk ketahanan pangan mulai dari menggelontorkan dana yang besar, akan tetapi ini dijadikan kesempatan oleh oknum oknum untuk melakukan penyimpangan, sehingga para petani pun tetap tidak mendapatkan manfaat dari program pemerintah ini.

Selain itu, praktek praktek dugaan pungli, serta penyewaan Alsintan dengan biaya tinggi ini kepada para petani yang notabenenya alsintan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah sudah saatnya oknum oknum seperti ini berhenti.

“Kalian para oknum oknum bisa disebut mafia di pertanian. Bertobatlah kawan, segera hentikan kelakuan kalian ini, jangan sampai APH sudah turun tangan, kalian menyesal kemudian,” tegasnya (*)