Laporan Jurnalis : Agus candra
BOGOR-POS BERITA NASIONAL
Perlintasan mobil pengangkut tanah merah,yang berada di kp Cicadas (Rawa Bule) Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri kabupaten Bogor tersebut,melintasi Pertagas (Gas Alam). Warga sangat hawatir pipa tersebut akan meledak,karena jembatan yang di buat oleh pihak kontraktor galian tanah merah tidak sesuai dengan standar,Job Health Safety Analysis (JHSA). 05/10/2020.
Beberapa izin yang di keluarkan oleh pihak dari Pertagas,tapi belum ada yang datang untuk mengecek langsung jembatan tersebut,tidak ada uji kelayakannya,seharusnya pihak dari Pertagas yang ahli dalam layak tidak nya jembatan itu harus turun dan mengetahuinya.bukan cuma orang lapangan aja yang datang,apakah ada oknum dari Pertagas yang bermain dengan izin ini.
Sampai saat ini belum ada yang nama nya Surat Izin Kerja Aman (SIKA) yang di keluarkan oleh pihak pengelola galian tersebut,kepada warga yang ingin mengetahuinya.
Dalam pantauan awak media saat dilokasi demo perwakilan dari salah satu warga desa Cicadas kecamatan gunung putri kabupaten Bogor Yusup Aditia mengatakan kami dari masyarakat perwakilan dari18 Rw didesa Cicadas sudah menyampaikan keberatan kepada kepala desa Cicadas dan kepada pihak kontrator galian.Masyarakat meminta kejelasan Izin galian dan Izin perlintasan galian tanah merah tersebut.
“Kami Sudah melakukan penyampaian keberatan karna izin galian dan izin perlintasan jalan Dump Truck itu belum jelas.siapa yang berani tanggung jawab kalo ada kejadian Pertagas meledak .
Ia menuturkan keberatan warga atas perlintasan galian yang mengancam keselamatan warga khusus warga yang disekitar pipa gas Pertagas Pertamina.Warga takut pipa gas meledak Karna jembatan yang dibuat dirasa kurang memenuhi standar dan rentan bahaya.beberapa warga juga mengeluh terutama mereka yang berdekatan dengan lokasi perlintasan takut meledak mereka minta ganti rugi kemana apa lagi izin galian tanah merah tersebut patut dipertanyakan pungkasnya.
Protes warga sempat dilakukan melakukan demontrasi dan menutup jalan perlintasan yang dilewati mobil pengangkut tanah.Warga meminta agar kegiatan atau aktivitas galian dihentikan sebelum surat perizinan dari pertagas ada dan jelas.walaupun saat ini belum ada dampak yang signifikan kepemukiman warga namun imbasnya jalan retak dan debu serta jalan licin ketika diguyur hujan protes dan demo ini sudah yang kedua kalinya kami lakukan dilokasi ini kata warga yang tidak mau di sebutkan namanya .
Salah seorang warga juga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan galian tanah merah yang diangkut dump truck berceceran dijalan dan melintasi Pipa gas Pertagas Pertamina.Akibatnya debu sering menganggu dan jalan Cor yang baru jadi retak.
Seharusnya kepala desa bisa mendengar keluhan dan kekawatiran kami apa lagi kami ini warganya jangan nanti karna kepentingan mereka kami yang jadi korban Terangnya.
Sementara itu kepala desa Cicadas Dian Hermawan saat dikompirmasi melalui wattshap menjelaskan
Hal itu sudah di jelaskan tadi dengan pihak yg aksi dan sudah clear terangnya
“Iya itu sudah di cek sama pihak Pertagas juga penanggung jawab dari pelaksana akan ada perbaikan lanjutan sambil berjalan pengecekan oleh Pertagas tetap berjalan” tandasnya