Kritik Program Kerja Kominfo, Nurul Arifin : Kinerja Kominfo Ibarat Hanya Tuhan Yang Tahu

Laporan Redaksi

Jakarta – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus Waketum Golkar Nurul Arifin, mengkritik program kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Hal itu disampaikan saat Rapat Kerja dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Pada mulanya Nurul mengungkapkan bahwa Kominfo merupakan kementerian tergaduh di era pemerintahan saat ini. Sembari mengucapkan selamat bertugas kepada Budi sebagai Menkominfo baru.

Nurul kemudian memaparkan anggaran Kominfo yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.

“Tahun 2019 itu anggarannya masih Rp 5,3 triliun, di tahun 2020 menjadi Rp 8,09 triliun, tahun 2021 menjadi Rp 24 triliun, tahun 2022 Rp 26 triliun, dan tahun 2023 dari Rp 19 triliun realisasinya baru Rp 14,84 trilun,” ungkap Nurul.

“Jadi, bapak bisa bayangkan sepanjang kepemimpinan periode kemarin naiknya sangat signifikan hampir di atas 256% per keseluruhan. Ini fantastik banget. Pekerjaannya seperti apa? Hanya Tuhan yang tahu,” tambahnya.

Nurul menjelaskan dari sekian banyak pekerjaan Kominfo, tidak diketahui secara jelas perkembangannya. Ia kemudian mencontohkan salah satu proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi BTS 4G yang berhenti di 5.410 lokasi.

“Dan, kita tidak tahu, banyak foto-foto yang dikirimkan di medsos itu pembangunannya di tanah dan rumah orang, serta lainnya. Sekarang saya lihat anggaran yang dialokasikan di sini cuma buat maintenance saja, tidak ada pembangunan BTS lagi,” tuturnya.

Berangkat dari persoalan tersebut, Nurul menyebutkan Kominfo dinilai ingkar terhadap program kerja yang dilakukannya.

“Saya minta pencerahan, berarti ini ada pengingkaran program yang sekarang dialihkan untuk maintenance, maintenance seperti apa, karena kan penurunan anggarannya sangat luar biasa,” ungkapnya.