NEGARA INDONESIA HARUS KUAT DALAM MENJAGA KEDAULATAN DAN KEBHINEKAAN

Laporan Jurnalis : Jermias Maay

Pos Berita Nasional.com, Kota Sorong. Tanggal 17 Agustus 1945 adalah sebuah momentum bersejarah bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia karena untuk pertama kali dalam sejarah kemerdekaan Negara – Negara di dunia Bangsa Indonesia diakui secara komprehensif menjadi sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat secara utuh.

Untuk itu dalam perayaan Hut Kemerdekaan yang telah berlangsung di Tahun ini yaitu tanggal 17 Agustus 2019 adalah ungkapan kebahagiaan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke dalam mengisi kemerdekaan dengan kegiatan – kegiatan yang positif. Pada kesempatan itu juga jurnalis menyepatkan diri untuk berbincang – bincang dengan salah satu tokoh muda Nusantara Kota Sorong Bung Yosep Titirlolobi SH. yang juga merupakan seorang Aktivis dan telah berprofesi sebagai Pengacara dan pimpinan Direktur pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Papua Optimis (LBH GERIMIS) menyampaikan kita warga Negara Indonesia harus berprestasi dalam segala aspek kehidupan baik dalam negara kita sendiri atau dinegara – negara luar, pada saat ini perlu kita amati secara baik bahwa Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke – 74 Tahun yang telah kita laksanakan di Negara kita ini ternodai dengan sedikit pergolakan elemen masyarakat yang ada di Indonesia khususnya pada saudara – saudara kita di Provinsi Papua dan Papua Barat, ungkap Yosep. Dan hari ini saya sampaikan bahwa peristiwa yang terjadi di Negara Indonesia ini sangat tragis mengingat mencederai rasa Kebhinekaan kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik karena kejadiaan rasialisme ini bukan menjadi persoalan dan perbincangan Republik Indonesia saja tetapi juga menjadi diskusi hangat negara – negara luar terutama mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), jadi saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Nusantara kita ini kalau hal ini tidak diselesaikan secara serius bisa menimbulkan ketidakpercayaan bagi semua elemen masyarakat kepada Negara Indonesia , tuturnya.

Lanjutnya,beliau mengatakan Negara Indonesia tidak bisa lemah Negara harus kuat mengingat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini sudah banyak para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Negara Indonesia ini, untuk itu persoalan yang terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat harus disikapi dengan baik dan khusus bagi saudara – saudara kita Papua yang dipercayakan oleh Negara Indonesia bekerja sebagai staff ahli yang adalah representase orang Papua di sana harus memiliki jiwa patriotisme dan kepekaan analisa yang tinggi dalam menyikapi setiap persoalan yang terjadi di Indonesia ini dan jangan tunggu setelah ada kejadian yang mengganggu staibiltas dan keamanan setiap warga Indonesia yang ada di Papua dan Papua Barat baru bersuara, ini adalah bentuk kekurangan yang terjadi kalau dipercayakan haruslah memiliki rasa kepekaan dan jiwa nasionalisme yang tinggi.

Jadi hari ini kejadian demonstrasi sampai berujung pada aksi anarkis yang dilakukan oleh massa di Papua dan Papua Barat telah terjadi, untuk itu para elit – elit Pemerintah Indonesia yang ada di Pusat dan Daerah harus mengambil sikap tegas dalam merekonsiliasi kejadian yang telah terjadi dengan konsep dan pendekatan yang lebih berbobot jangan melihat masalah ini hanya biasa – biasa saja karena Provinsi Papua dan Papua Barat adalah bagian integral Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki kekayaan dan Sumber Daya Alam yang berlimpah – limpah dan menjadi incaran banyak investor yang ingin mengembangkan investasinya disini, ungkap Yosep.

Dalam akhir keterangannya beliau mengharapkan sikap tegas Pemerintah Indonesia harus dieksekusi jangan hanya menyampaikan secara lisan dan dialog – dialog publik lewat media – media yang ada karena masyarakat Papua dan Papua Barat tidak butuh itu mereka membutuhkan tindakan pelayanan yang nyata dilapangan yang langsung tersentuh agar persoalan bisa terselesaikan karena sekali lagi perlu saya sampaikan Kondisi Papua dan Papua Barat tidak sama dengan wilayah Provinsi lain di Indonesia bagian Tengah dan Barat. Tutupnya.