Laporan jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 19/9/19, PANGKALPINANG- RSUP Ir Soekarno akan menjadi tempat berlangsungnya kegiatan operasi mata katarak dan hernia selama tiga hari ( Tanggal 28 -30/10/2019) menyediakan 10 (Sepuluh) dokter specialis untuk menangani pasien yang akan dioperasi.
Direktur RSUP DR (HC) Ir Soekarno, dr Armayani Rusli menanggapi akan adanya kegiatan kemanusian operasi mata katarak dan operasi hernia RSUP sebagai tempat proses pelaksanaan kegiatan operasi mengatakan, semua persiapan sudah matang dilakukan termasuk dokter dan peralatannya tinggal menunggu jumlah pasien yang mendaftar agar lebih banyak lagi.
“Operasi katarak dan hernia ini kami targetkan 300 pasien. Namun kita cari sebanyak 500 pasien dengan alasan tidak semua pasien saat mau dioperasi tensinya ada yang tinggi. Saat ini jumlah yang mendaftar baru sekitar 130 pasien, ” ucap Armayani,Rabu (18/9/2019).
Lanjut dikatakannya, sebanyak 10 orang dokter spesialis yang disiapkan berasal dari Padang, Pekanbaru, Lombok dan Banjarmasin. untuk dokter yang ada di RSUP Ir Soekarno kita suruh belajar dulu. Mengingat untuk menjadi seorang dokter spesialis membutuhkan waktu 15 tahun dan untuk jadi dokter sub spesialis 2 tahun, ” ujarnya.
Adapun untuk menjadi syarat peserta operasi, terpenting diagnosa katarak, Selain diagnosa katarak ada juga heterigium ada bintik atau lemak di mata. Sedangkan untuk operasinya hanya dibutuhkan waktu 10 menit satu pasien dengan 10 meja operasi,” ujarnya.
untuk operasi katarak nanti prosesnya mudah dan cepat.
peserta operasi (Pasien) yang berusia 60 sampai dengan 70 tahun. Sebelumnya kami akan lakukan tensi darah terlebih dulu. Setelah itu operasinya mengunakan jarum suntik, disedot lemaknya, dimasukkan lensa yang baru dan tidak pakai jahit,”terangnya.
Lebih jauh Armayani mengatakan penyebab dari katarak adanya penyakit diabetes atau kencing manis.
Penyebab dominan katarak biasanya diabetes dan proses penuaan. Jadi katarak itu definisinya lensa mata menjadi putih dan mengurangi pandangan. Pelaksanaan nantinya operasi mata katarak hanya satu tidak boleh sekaligus dua mata. Dikhawatirkan bila tidak berhasil jadi buta keduanya,” ucapnya.
Untuk pendaftar kata Armayani, pasien atau keluarganya bisa mendaftar secara online di puskes yang berjenjang, kabupaten kota dan provinsi.
“Awalnya jadwal operasi tanggal 19 Oktober. Berhubung banyak acara nasional jadi diundur tanggal 28-29-30 Oktober. Satu hari persiapan kita, satu hari kemudian cek pasien (kontrol) dan hari ketiga pelaksanaan operasi. Jadi untuk yang jauh-jauh kami siapkan ruang menginap,” ungkapnya.
Dikatakan Armayani, acara ini digagas oleh Himpunan Bersatu Teguh (HBT) yang dipimpin dr Andreas dari Provinsi Sumatera Barat.
“HBT ini adalah perkumpulan warga keturunan (Thionghoa) yang ada di Sumatera Barat. Kebetulan dr Andreas sebagai ketua dan teman dekat pak Kajagung. Dulu Pak Prasetyo tahun 1993-1994 pernah Kajati di Sumatera Barat. Kebetulan dr Andreas juga kakak tingkat saya sewaktu di Universitas Andalas. Semua dana termasuk dokter dan peralatan sudah disiapkan,”tutupnya.