Laporan Jurnalis : Asirun
Halmahera Barat – Pelaksanaan seleksi tim Persijalsel yang nantinya, ikut bertanding dalam Open turnament sepakbola dalam rangka memperebutkan piala Danyonif Cup I, kini dianggap tidak sportif.
Kepala Bidang Olahraga (KBO) KNPI Provinsi Maluku Utara, Hayun Umamit kepada wartawan, Minggu (08/12/19) mengatakan, kebijakan panitia selekai harus mengedepankan nilai-nilai sportifitas agar tidak terkesan memihak. Apalagi ini menyangkut dengan bakatnya anak muda di dunia olaragawan
“Jika pemain dari luar yang diloloskan, maka untuk tentu tujuannya apa dilaksanakan seleksi, dengan itu, saya berharap kebijakan yang seperti ini perlu adanya pertimbangkan. Sehingga tidak merugikan anak – anak mudah yang punya bakat di sepak bolak.”tegasnya
Menurut Hayun, sebagai panitia seleksi harusnya netral dalam menjalankan tanggung jawab dan menjunjung tinggi nilai sportifitas. Sehingga tidak terkesan adanya pemain titipan.
“Yang namanya seleksi itu mestinya dilakukan secara fair dan sportif, apalagi soal sepak bola. Pemain-pemain yang dinilai memiliki talenta dan bakat hrus diprioritaskan, dengan tidak memandang pendekatan apapun,” jelasnya
Kata Hayun. Pemain yang mengikuti seleksi itu untuk mengasah kemampuan mereka sebagai pemain sepak bola. Maka sebagai panitia harus mampu melihat kemampuan pemain saat berlaga mengikuti seleksi. Bukan pemain yang tidak mengikuti seleksi lalu diambil untuk mengikuti berlaga dalam team. Ini akan merusak mental dan bakat generasi kita.
“Yang lebi parahnya itu, penitia memasukan pemain yang memang tidak mengikuti seleksi, ini menunjukan ketidak sportifnya panitia, dengan cara ini akan bisa merusak mental dan bakat anak muda untuk masa depan mereka di dunia sepak bola. Jangan mengajarkan sikap feodalisme di dalam sepak bola,” ungkap Hayun