Laporan Jurnalis : Onesimus Semunya
Maybrat, posberitanasional-Koalisi rakyat untuk “gerakan Maybrat berubah ” dipastikan dalam waktu dekat akan menggelar aksi massa duduki Kantor DPRD Maybrat.
Dijelaskan seblom Ibiah”Aksi ini sebagai Bentuk Protes dan Mossi Tidak Percaya Rakyat Maybrat atas dua tahun lebih Kepemimpinan Bupati Maybrat dengan sejumlah kebijakan yang dinilai sangat keliru dan tidak pro rakyat bahkan gagal menjalankan sistem pemerintahan Maybrat dengan baik.
Seby Seblom Ibiah
Aksi massa kali ini merupakan aksi paling terbesar dan paling lama digelar selama satu minggu sampai harus segera dilakukan Paripurna Dewan untuk meminta pertanggunghawaban Bupati”ujar seblom Ibiah ,Sabtu (18/1/2020).
Aksi ini tidak dimotori oleh kesamaan atau perbedaan kepentingan politik masa lalu maupun yang akan datang.
Aksi ini murni dari kami sebagai pemerhati “Maybrat Berubah” dan melibatkan semua elemen Mahasiswa dan masyarakat Maybrat secara keseluhan untuk tergabung dalam koalisi “Gerakan Maybrat Berubah”.
Sekali lagi kami bukan KARYA, Kami bukan SAKO. Kami adalah Maybrat. Kami adalah obyek dari pembangunan yang selama ini terabaikan.
Maybrat bukan milik bupati dan kolega politiknya.
Maybrat milik semua anak bangsa. Maybrat adalah Aifat, Maybrat adalah Ayamaru, Maybrat adalah Aitinyo dan Maybrat adalah Yummassesss.
Kami tidak mau rakyat kami dibuat lemah, terpuruk, terusik kedamaian dan kenyamanan hidup bahkan dimiskinkan oleh kebijakan Bupati Maybrat yang hanya pro kolega politiknya.
Padahal atas nama Rakyat Kabupaten ini dimekar, namun rakyat tidak pernah merasakan manfaat dari kehadiran Kabupaten Maybrat selama kurang lebih 15 tahun terakhir ini.
Hak rakyat dimanipulasi dan dicaplok oleh mafia pejabat Maybrat dan oknum Kepala Kampung Nota yang tidak bertanggungjawab dan masih saja sengaja dipelihara oleh bupati dan pejabat di dinas terkait sebagai kolega politiknya.
Kami pun ikut merasakan penderitaan rakyat, walaupun Pemerintah Pusat sudah berupaya dengan strategi jitu membangun rakyat Papua, namun masih saja pejabat dan elit politik lokal terus menipu, menindas dan memiskinkan rakyatnya sendiri.
Memang diakui bahwa Maybrat di bawah Kepemimpinan Sagrim – Kocu, Perputaran ekonomi masyarakat masih sangat terpuruk dan sangat sulit membiayai pendidikan dan ekonomi keluarganya.
Bupati Maybrat selama dua periode berturut-turut Gagal Menyelenggarakan Roda Pemerintahan dengan baik, justru hanya menimbulkan kebijakan yang meresahkan dan mengadu-domba rakyatnya.
Pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga akses pelayanan publik macet total.
Bupati dengan pejabat eselon tidak pernah betah berkantor di Kumurkek. Hanya tiap hari senin datang apel di Kumurkek minimal dua kali tiap bulan.
Bupati dan koleganya hanya buat Kantor berjalan di atas mobil, di Kediaman Bupati atau di Kota Sorong.
Penggunaan anggaran secara tidak bertanggungjawab diarahkan pada sektor pembangunan yang bukan prioritas dan tidak tepat sasaran.
Kumurkek tinggal kumuh dan masih seperti dusun.
Tidak ada Kebijakan pembangunan di pusat Ibukota untuk mencerminkan wajah Kota di Kabupaten Maybrat.
Arah pembangunan dan sejumlah Kebijakan lainnya dinilai tidak berimbang dan merata kepada semua elemen baik Mahasiswa, ASN melalui penertiban dan peningkatan kinerja pegawai sesuai peraturan ASN, kesejahteraan pegawai kontrak, atau perumahan pegawai di pusat kota agar pegawai betah berkantor atau kendaraan angkutan umum untuk pelayanan ASN di empat zona ke pusat kota untuk berkantor.
Keseimbangan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, air bersih, lampu, perumahan rakyat, gedung sekolah, gereja, perumahan pegawai distrik, kopel guru dan kesehatan untuk masyarakat di empat zona (Aifat, Ayamaru, Aitinyo dan Yummassess) pun dilihat tidak berimbang dan merata.
Arah pembangunan hanya difokuskan ke distrik tertentu yang merupakan daerah asal bupati dan kepala dinas terkait.
Baru terjadi di Kabupaten Maybrat semua pejabat eselon di jajaran pemerintahan Kabupaten Maybrat sampai ke kepala Kampung sekabupaten Maybrat jalan dengan status Nota Bupati kelola APBN sampai mau habis periodeisasi.
Maybrat tidak berkembang maju seperti Kabupaten lain yang lahir seumur karena tata kelola sistem pemerintahan dan pembangunan di Maybrat masih didominasi oleh sistem yang pro KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme).
Nyatanya isteri Bupati menduduki Kepala Inspektorat Kabupaten Maybrat sehingga lembaga/badan otonom ini sengaja diperlemah dan mandul melaksanakan tugas fungsinya sebagai lembaga yang mengawas seluruh kebijakan pembangunan dan penggunaan anggaran di Kabupaten Maybrat.
Semua ini dipengaruhi oleh Top Leader yang bukan Pamong di Pemerintahan, sehingga penempatan jabatan pada beberapa oknum pimpinan OPD yang pangkat/golongan tidak memenuhi syarat dipaksakan oleh Nota Bupati menduduki jabatan tertentu yang bukan sesuai skill dan bidang keahlian ilmunya dan bahkan rangkap jabatan.
Aksi ini merupakan ajang rakyat Maybrat untuk mendesak DPRD Maybrat menguji Visi/Misi Bupati dan meminta pertanggungjawaban Bupati di depan rakyat untuk menilai hasil capaian kinerja pemerintahan dan setiap kebijakan yang selama ini menimbulkan polemik di internal pemerintahan Kabupaten Maybrat maupun yang meresahkan kehidupan sosial masyarakat Maybrat.
Massa aksi juga akan meminta BPK dan KPK RI segera Audit penggunaan Anggaran APBN, APBD dan OTSUS untuk pelaksanaan kebijakan pembangunan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Maybrat maupun Audit penggunaan Dana Desa oleh Kepala Kampung Nota di bawah kepemimpinan SAKO selama dua setengah tahun ini.
Akhirnya, kami (Seby Seblon Ibiah dan Naftali Kinho) selaku promotor dan penanggungjawab aksi massa untuk “Maybrat Berubah” menghimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat, Pencaker, Mahasiswa, yang disebut manusia pemikir, penggerak yang ahli dan bertanggungjawab yang dijuluki sebagai agen perubahan, atau kelompok apa pun yang selama ini merasa prihatin untuk Perubahan di Maybrat, mari rapatkan barisan kita gulingkan sistem birokrasi yang tertutup, kotor, memiskinkan rakyat serta menghambat reformasi birokrasi yang terbuka dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
Ingat, Perubahan ada di tangan Mahasiswa dan Rakyat Maybrat itu sendiri.Jangan ada yang takut dan jadi pengecut untuk bicara keadilan, kesejahteraan rakyat dan berjuang untuk reformasi birokrasi di Maybrat yang kita cintai bersama”tutup seblom Ibiah.