Antisipasi Virus Corona (Covid-19), PT. Bumiwarna Agung Perkasa, Berikan Rasa Aman Bagi Pekerja

Laporan jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 27/3/2020, PANGKALAN BARU – Dalam rangka menindak lanjuti arahan dan petunjuk pemerintah terkait upaya pencegahan dan masuknya virus corona (Covid-19) yang sudah mewabah, pihak perusahaan PT. Bumiwarna Agung Perkasa yang bergerak di bidang pertambangan bahan galian golongan C non mineral batu granit, telah melakukan beberapa antisipasi pencegahan berupa pengecekan suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer bagi karyawan maupun tamu masuk dan keluar di lingkungan kantor yang berada di jalan Manasik Haji Air Mesu Timur Kec.Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah. Jumat (27/3/2020).

Foto: Kepala Tambang dan bag legal saat menerima surat kabar umum Pos Berita Nasional. Jumat 27/3 (Baim).

PT. Bumiwarna Agung Perkasa, melalui Kepala Tambang, Trisno didampingi Bagian Legal, Herman Sawiran saat ditemui awak media posberitanasional.com mengatakan, “Covid-19 yang sudah mewabah hingga di Indonesia, yang kita lakukan terhadap karyawan maupun tamu perusahaan, untuk antisipasinya selama mereka bekerja kami siapkan hand sanitizer dan sabun cuci tangan, selalu kita ingatkan ketika dalam kerumunan atau tempat umum sebisa mungkin jangan memegang mulut, hidung, mata sebelum cuci tangan dan pastikan tangan bersih, pada saat masuk wilayah kantor dilakukan pemeriksaan suhu tubuh kemudian disemprot cairan disinfektan, dirasa aman barulah mereka dipersilahkan masuk,” jelasnya.

Dikatakanya, Saat ini alat-alat seperti masker, disinfektan sulit didapat hingga kita buat formula sendiri dengan cara mencari referensi dari internet dan besok sudah bisa kita praktekkan, alat semprot yang sudah ada dua unit, satu unit untuk penyemprotan ke karyawan maupun tamu yang datang dan satu lagi untuk fasilitas kantor. Untuk masker karyawan nantinya diberikan masing-masing satu orang 2 masker dan wajib dipergunakan, bila tidak digunakan ada sangsi tersendiri,” ungkapnya.

” Orang diluar termasuk satpam dan supir tetap diperiksa suhu tubuhnya tanpa terkecuali karena kita tidak tau orang di luar itu sangat rentan untuk berinteraksi, langkahnya minimal mengeliminasi adanya status Orang Dalam Pengawasan (ODP),” ujarnya.

“Bila diketahui ternyata dicek ada yang suhu tubuhnya tinggi, demam, batuk, sesak napas, maka kita akan kirim ke puskesmas rujukan untuk diidentifikasi lebih lanjut. karena rapid test tidak menjanjikan, butuh penanganan lebih lanjut,” ujarnya lagi.

“Dikhawatirkan satu orang saja yang berstatus dalam pengawasan (ODP) maka saya yakin perusahaan itu akan tutup sementara,” Ungkapnya.

Ditambahkanya, saat pulang ke keluarga mereka (Karyawan.red) lebih berisiko tergantung dari kesadaran mereka sendiri karena kita tidak bisa mengontrolnya dan kami mengantisipasi ada kuesioner yang mereka isi dan kita kategorikan risiko ringan, sedang, dan berat nanti akan kita review bersama, poin-poin mana kategorinya yang tinggi, Itu yang akan kita usahakan lebih lanjut,” imbuhnya.

“Kegiatan perkantoran saat ini masih lancar seperti biasa dan terus mengontrol, selama ada himbauan dari pemerintah, kami tetap menjalankannya dengan memperhitungkan jumlah karyawan yang bekerja setiap harinya. Nanti akan kita atur sekitar 80% dari jumlah karyawan yang masuk. Contoh karyawan 60 orang maka akan kita pekerjakan 40 orang yang lainnya libur dan nantinya akan digilir dibuatkan shift supaya menghindari kerumunan tersebut. Itu adalah skenario jika ada kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas dan bekerja berdasarkan regulasi yang ada. Misalnya ada aturan atau himbauan mengurangi aktivitas yang ada maka kita akan penuhi dan kita prioritaskan. untuk hak-hak mereka tetap kita bayar. Misalnya juga ada yang terinfeksi dan tidak masuk kerja, hal itu sudah kami bahas bersama, dan dari kantor gajinya tetap full karena sakit yang mereka derita ini merupakan pandemi. Alhamdulillah sejauh tidak ada dan jangan sampai ada,” terangnya.

“Jumlah pegawai yang kerja tiap hari kisaran dari 80% antara lain, operator 11 orang, mekanik 5 orang laser 18 orang, dek office 11 orang, of di mess 6 orang sisanya pegawai kantin jadi di totalnya 60an lah. Jadi kerumunan itu peluangnya kecil,” tutupnya.