Miris Akibat Dampak Pandemi Lima Wisata Sukamakmur Mengalami Kerugian

Laporan Jurnalis Jajat

BOGOR POS BERITA NASIONAL – Dengan terpuruknya di masa Pandemi ini Lima Wisata yang berlokasi di Puncak Dua Sukamakmur Kabupaten Bogor,yang biasanya di padati oleh para pengunjung yang datang dari berbagai daerah,kini nampak sepi,sehingga menjadi kendala bagi para pengelola wisata untuk memberikan upah para karywan atau pekerjanya.

Karena semenjak pandemi,seluruh wisata tidak lagi bisa bebas membuka dan menerima para pengunjung yang datang,selain ketatnya protokol kesehatan yang memang harus di jalankan oleh para pengelola Wisata,juga ketakutan para pengunjung untuk berlibur,yang semakin mendesak para pengelola wisata untuk menghasilkan pemasukan mereka.

Wisata Villa Khayangan,Curug Cipamingkis,Curug Ciherang,Nirvana Valley,dan wisata baru The Green Billa’s,ke lima wisata ini biasaya ramai oleh para pengunjung untuk sekedar berlibur bersama keluarga atau kerabatnya,namun setelah terjadi pandemi / Wabah Virus Covid 19,para pengunjung mulai berkurang dan tidak ada lagi kemacetan yang sering terjadi pada saat liburan sebelum pandemi Covid 19 lalu.

Para Pengelola Wisata sangat mengeluh atas kejadian ini,dan mereka harus pintar-pintar membagi antara pemasukan dan pengeluaran,dan tidak tutup kemungkinan mereka pun harus mengurangi pekerjanya apabila Covit 19 ini tidak kunjung usai.

Acep selaku salah satu yang bertugas di Villa Khayangan mengatakan bahwa.”disaat Pandemi Covid 19 sekarang ini setiap Wisata mingkin sama,para pengelola Wisata tidak bisa berharap banyak,khususnya Wisata Villa Khayangan ini,”lanjutnya

.”Pengelola bisa menutupi upah para pekerjanya pun sudah sangat bersyukur,karena di dalam satu minggu,Wisata hanya mengandalkan hari libur untuk mendapatkan jumlah pengunjung yg lumayan banyak,yaitu Sabtu dan Minggu,dan itupun tidak menjadi patokan,karena faktor cuaca juga sangat perpengaruh di lokasi puncak dua sukamakmur ini.”tegasnya

.”Deden selaku pengelola Wisata Curug Cipamingkis pun berkata sama,dan tidak terlalu banyak memberikan penjelasan.