Laporan Jurnalis : Agus Chandra
BOGOR-POS BERITA NASIONAL
Tanggapi keluhan warga terkait Proyek rehabilitasi fungsi jaringan irigasi Cigoha, yang terletak di kampung Pasir Kalong RT 14, RW 04, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari, Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi proyek, Rabu (17/11/21).
Pria yang akrab disapa Fathoni itu mengatakan, saat sidak ke lokasi proyek Irigasi yang dikerjakan oleh CV Haskar Persada yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor dengan nilai Rp 720.500.000 itu, dirinya menemukan beberapa mekanisme pengerjaan yang tidak sesuai. Selain itu, untuk kwalitas ketahanan Irigasi tersebut sangat diragukan. Bahkan, dalam kurun waktu 1 tahun setelah selesai proyeknya dapat dipastikan akan roboh.
“Padahal pasangan batu kali itu tidak diperuntukkan menahan dorongan dari samping, dia hanya menahan beban dari atas seperti tanggul kanan kirinya. Apalagi yang sedang dibuat saat ini saya sanksi bisa bertahan 1 tahun. Bahkan, sebelum 1 tahun pasti sudah roboh lagi, meskinya ada beton bertulangnya dalam jarak beberapa meter gitu,” Tegasnya saat ditemui di Lokasi pengerjaan Proyek irigasi kepada Awak Media.
Politisi PKS itu menambahkan, pada prinsipnya suatu program itu inginnya sesuai kebutuhan sesuai dengan keluhan masyarakat, dan dari situ Anggota Dewan kejar untuk masalah spek. Memang pekerjaan seperi ini rawan karena pengawasan yang sulit. Terlebih saat dilokasi proyek, Pengawas, Konsultan maupun Kontraktor tidak ada dilokasi untuk mengawasi pengerjaan.
“Rawannya itu karena masyarakat untuk dipinta mengawasi mereka tidak tahu gambar atau spek yang diberi oleh Dinas itu seperti apa, pengerjaanya seperti apa. Mangkanya setelah ada keluhan saya datang kesini memberi tahu secara resmi, tapi mana buktinya pengawas maupun konsultan tidak ada dilokasi,” Geramnya.
Dia melanjutkan, hasil dari Sidak yang dilakukannya itu akan dibawa untuk dijadikan bahan evaluasi dalam Rapat Dewan. Apalagi, dalam pengerjaan proyek tersebut tidak diawasi oleh Kontraktor dan Konsultan pengawas. Sehingga untuk bahan material yang digunakan serta pengerjaannya diragukan kwalitasnya. Jika ditemukan ada penyalahgunaan dan pelanggaran, ia meminta agar kontraktornya diganti.
“Maslah konsekwensinya saya harus cek dulu apakah benar material yang dilapangan beli dari luar, nanti kita tanya konsultan yang lebih tahu, saya turun langsung kesini untuk saya bawa ke rapat. Buktinya saya datang langsung kesini aja gak ada yang ngawasin disini ada juga mandor bahkan bawahan mandor. Kalo Kontraktor gak bisa bener ya ganti aja kontraktornya saya datang kesini resmi untuk dibahas di Rapat Dewan nanti,” Ancamnya.
Saat ditemui dilokasi yang sama, Kades Antajaya menuturkan, sebelumnya dia memberikan apresiasi kepada Achmad Fathoni yang mau turun sebagai bentuk kepedulian kepada keluhan masyarakat. Untuk pengerjaan proyek, dirinya memastikan tidak akan menghalangi atau mengganggu pengerjaan. Namun, jangan sampai pihak kontraktor mengurangi spek yang berdampak pada kwalitas irigasi dan tidak bertahan lama.
“Kami sebagai pihak Desa sangat mendukung program pemerintah, apalagi demi kepentingan warga. Saya juga tidak akan menghalang – halangi pihak terkait untuk membuktikan bila ditemukan ada suatu kesalahan dalam pengerjaan proyek. Namun kami berharap mempunyai bangunan yang bagus dan bertahan lama, jangan sampai dengan adanya kemungkinan memakai bahan dari alam itu mengurangi kwalitasnya,” Tutupnya.
Pul/jis