Dodi Kusdian dari fraksi PKS Kunjungi Desa Labu Gali Infomasi

Laporan Baim

BANGKA – Tim Panitia Khusus Raperda DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pengalian informasi terkait bahan dan masukan, dalam rangka penyusunan Raperda tentang Pengendalian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,lokasi bertempat di desa Labu, Kecamatan Puding Besar. Kamis (9/12/2021)

Tim Pansus yang di komandoi oleh H. Dody Kusdian, ST., MH, di dampingi Wakil Ketua Matzan beserta sejumlah anggota yang tampak hadir antara lain, Evi Junita, Toni Mukti, SH, H. Marsidi H. Satar, SH, Yoga Nursiwan, A.Md, H. Jawarno, KS. S.Ip, dan Toni Purnama, S.Ip.

Kehadiran Tim Pansus DPRD Provinsi Kepualaun Bangka Belitung terkait pembentukan Ranperda tentang Pengendalian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ini di Desa labu ini selain di sambut oleh perangkat desa, kader KB, Ketua BPD Desa Labu, juga mendapatkan pendampingan teknis dari Biro Hukum Provinsi dan Dinas DP3SKB setempat.

Untuk diketahui, Desa Labu kecamatan Puding Besar yang telah sukses dalam pembinaan kader keluarga berencana (KB).

H. Dody Kusdian, ST., MH, Ketua Pansus Raperda menjelaskan, kedatangan tim pansus untuk bersilaturrahmi serta guna mendapatkan informasi serta masukan sebagai bahan penyusunan Raperda,”jelasnya.

H. Dody Kusdian, ST, MH, dalam sambutannya di hadapan sejumlah kader KB Desa Labu menyampaikan, kebijakan yang kami buat memiliki warna regulasi dan masukan dari ibu-ibu. Bagaimana kita membangun kampung kita secara bersama-sama, Saat ini sudah bukan lagi zaman kita menjadi superman tetapi harus mengedepankan team work”, kata Dodi

Lebih lanjut, Ketua Pansus merasa prihatin dan sedih atas realita sosial masyarakat Babel saat ini, pasalnya, berdasarkan data yang didapatkan nya, bahwa Provinsi Babel memiliki tingkat perkawinan usia muda yang tertinggi se – Indonesia, selain itu, tingginya tingkat perceraian, tingkat pendidikan juga rendah sedangkan kasus narkoba urutan ke lima nasional hingga pengidap HIV/AID juga tinggi.

“Sedih melihat data yang ada saat ini. Bukan untuk menakuti, tetapi agar kita waspada dan hati-hati. Ada anak kelas 5 sampai dengan kelas 6 SD itu nggak mau sekolah lagi, sedih kita. Dan ini adalah cerminan untuk kita semua”. pungkasnya.

Sementara itu, anggota Pansus, Toni Mukti, mengapresiasi keberhasilan warga desa labu memberikan contoh baik dalam hal pembangunan keluarga.

“Kampung Labu ini bisa berhasil dengan program kampung KB nya, karena tidak ada pernikahan dini, KDRT, kawin cerai dan faktor kearifan lain ,” Ujar nya

Pada kesempatan yang sama, Jawarno, anggota pansus lainnya, mengingatkan agar warga selalu waspada dan terus menjaga reputasi Desa Labu yang telah berhasil tersebut.

“Hindari menikah di usia dini karena akan merusak reputasi kampung KB”, pungkasnya.

(Hms Set DPRD Babel).