Laporan Jurnalis : Agus
BOGOR-POS BERITA NASIONAL
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Adi Suwardi meninjau bangunan Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) dan SMPN 4 Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor.
Hal tersebut dilakukan Adi Suwardi guna melihat kondisi bangunan yang belum digunakan oleh masyarakat lantaran terbentur akses jalan.
Menurutnya, seluruh Anggota Dewan yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II dari semua Fraksi sangat menyayangkan dengan belum juga ada akses masuk ke lahan Prasarana, Sarana, Utilitas (PSU) yang saat ini sudah berdiri dua bangunan yang didambakan masyarakat Kecamatan Gunung Putri sejak dahulu.
“Terserah pemerintah Daerah (Pemkab Bogor, red) dan Dinas terkait atau para pihak ke 3 dalam arti yang punya tanah tolong Pemda komunikasiin jika memang terbentur dengan lahan, kan bisa saja para pemilik tanah menghibahkan jika sudah melakukan pendekatan,” tegas Adi Suwardi kepada awak media Selasa (29/3/22).
Anggota Legislatif (Aleg) Gerindra itu menambahkan, jangan sampai bangunan yang menelan biaya cukup besar ini tidak maksimal karena sarana dan prasarananya tidak lengkap seperti jalan. Hal itu yang menjadi PR Dinas terkait agar segera mungkin diselesaikan dan bisa digunakan oleh masyarakat.
“Komitmen dari awal kita fokus pembangunan berjalan dan sudah terwujud. Durasi lebih dari 3 bulan kemarin, dinas terkait menyebut masih belum ada juga untuk jalan masuk ke PSU ini. Saya minta agar urgensi soal akses masuk harus segera diselesaikan. Apakah itu nanti dibuka dengan cara betonisasi, sementara atau apapun itu harus cepat terealisasi,” paparnya.
Soal drainase, lanjut Dia, menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena kalau berbicara drainase pasti larinya ke banjir. Banjir yang terjadi ini ialah saat adanya hujan, kalau drainasenya tidak bagus, berarti harus diperbaiki. Jika Pemkab Bogor tidak melakukan perbaikan drainase sama saja membuang anggaran dan menjadi tidak maksimal.
“Tidak menutup kemungkinan banyak cara bagaimana memadukan antara perumahan griya, perusahaan dan GOM gimana caranya menemukan solusi agar tidak terjadi banjir. Kalau perlu bangun danau buatan, lahan kita ini sekitar 2,8 hektar masih banyak lahan yang bisa difungsikan,” paparnya.
Selain itu, Dia mendorong batas wilayah PSU agar representatif dan lebih tertata seperti membangun Pagar batas wilayah antara PSU dengan pemukiman warga. “Untuk saat ini, kondisi dilapangan masih blong tidak ada batas antara pemukiman warga dengan lahan PSU,” ungkapnya.
Terlebih, sejak pembangunan dimulai, dimana saat musim penghujan Perumahan Griya Bukit Jaya serta pemukimam warga mengalami banjir akibat tidak diperbaiki saluran air disekitar PSU.
“Dari awal sudah disampaikan bahwa lokasi ini hamparan terbuka dan saat ini sudah ada bangunan bagaimana peil banjirnya. Waktu awal pembangunan sudah terjadi banjir di perumahan GBJ serta kampung disekitar PSU,” jelasnya.
Adi Suwardi yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) ini menekankan kepada Dinas terkait agar lebih respon menanggapi peroalan yang terjadi saat ini. Jika dirasa harus ada anggaran yang diperlukan agar secepatnya diajukan.
“Kalau terus dibiarkan kemungkinan bangunan yang sudah berdiri ini tidak dapat dirasakan oleh masyarakat. Apalagi dengan belum difungsikannya Gedung GOM dan SMPN ini akan terbengkalai, bahkan saat ini Gedung GOM sudah banyak coretan dibagian dindingnya,” pungkasnya.