Laporan Jurnalis : Agus
BOGOR-POS BERITA NASIONAL
Sejak adanya penggalian tanah di lingkungan Kampung Tlajung RW 006 Desa Tlajung Udik Kecamatan Gunung Putri kmKabupaten Bogor Jawa barat, sekitar 2 tahun yang lalu tepatnya di tahun 2018, di lahan tanah seluas dua hektar lebih milik PT Ferry Sonneville, yang menurut pihak pelaksana penggalian tanah Merupakan tanah Fasos dan Fasum yang telah di serahkan ke Pemda kabupaten Bogor, yang akan di bangun Sarana Pendidikan, Ibadah dan GOR Mini, Kini di pertanyakan Warga.
Fasalnya di Lahan kosong bekas galian tanah tersebut yang sebagian di garaf warga untuk bercocok tanam, sampai saat ini belum ada tanda tanda pembangunan seperti yang di janjikan pihak pelaksana galian tanah tersebut.
Seperti yang di pertanyakan salah seorang warga yang berinisial AJ mempertanyakan akan Pembangunan yang dulu direncanakan di lahan seluas dua hektar lebih tersebut. Akan di bangun Masjid, Sekolahan SMPN dan GOR MINI yang katanya akan di bangun Mulai tahun 2021.
” Dulu saat penggalian Tanah ini, rencananya akan di Bangun Masjid, Sekolahan SMP Negeri dan GOR Mini bahkan Kantor Desa Tlajung udik pun akan di pindah kesini dan akan mulai di bangun pada Awal 2021 ” Terangnya
Ia menambahkan ” sampai saat ini di lahan bekas galian tanah ini belum ada tanda tanda pembangunan, bahkan menurut kabar tanah yang katanya FASUM dan FASOS tersebut belum di serahkan ke PEMKAB Bogor hingga pembangunan tersebut tidak terealisasikan ” jelasnya
Adanya rencana tersebut di benarkan oleh Sahrul salah seorang anggota LINMAS Desa Tlajung udik, yang dulu saat adanya penggalian tanah tersebut menjadi salah seorang anggota keamanan di lahan galian tersebut, Menurut keterangan nya , Lahan tersebut dulunya Rata dengan jalan dan karena akan dibangun PEMDA Kabupaten Bogor untuk membangun Sarana Ibadah , Pendidikan dan GOR Mini juga Kantor Desa Tlajung udik, oleh pihak pihak tertentu tanah tersebut di gali dari kedalaman dua sampai dengan lima meter yang katanya perintah dari PEMDA Kabupaten Bogor.
” Awalnya warga disini senang akan ada pembangunan Masjid, Sekolahan SMP Negeri dan GOR Mini juga Kantor Desa Tlajung udik, Namun sampai sekarang belum ada tanda tanda pembangunan, bahkan tidak ada kejelasan kapan akan di bangunnya ” Terangnya
Iapun membeberkan ” tidak hanya itu Ketua RT yang lama pun banyak yang mengundurkan diri gara gara sering di pertanyakan Warga terkait pembangunan di lahan yang sudah di gali tersebut, padahal dulu tanah tersebut di gali dan di jual untuk pembangunan tersebut namun kenyataannya nol besar ” jelasnya
Sementara itu Menurut keterangan Rohman Ketua RW 006 mengatakan pada awak media, Dirinya Sebagai ketua RW ikut menandatangani adanya penggalian tanah tersebut dikarenakan akan di gunakan kepentingan umum .
Menurut penjelasanya ” Sekitar tahun 2018 lalu saya kedatangan Kepala Dusun 2 kerumahnya dengan membawa surat permohonan persetujuan izin lingkungan dan kadus mengatakan perizinan lingkungan tersebut untuk menggali tanah yang peruntukannya dibangun Fasum diantaranya Masjid, Sekolahan, Kantor kepala desa dan GOR Mini, karena dalihnya untuk kepentingan masyarakat ya saya tanda tangan ” terangnya
Ia menambahkan
“Saat itu saya juga gak tau riwayat tanah tersebut, ditambah lagi diyakinkan oleh kadus tersebut bahwa tanah tersebut sudah diserahkan ke Pemda dan akan menjadi fasum” ujarnya
Seiring perjalanan waktu sampai saat ini tanah tersebut masih kosong, belum ada kejelasan kapan mau dibangun di lahan kosong yang dulunya tanah tersebut merupakan lapangan sepak Bola dan kebun warga yang luasnya kurang lebih dari dua hektar dan bahkan ada 2 rumah warga yang juga digusur. Dan selaku seorang Ketua RW saya merasa di bohongi karena sampai saat ini di lahan yang telah di gali dan tanahnya dijual keluar tersebut belum di bangun apa apa, hingga banyak di pertanyakan Warga ” pungkasnya